Laporan Kasus: Penanganan Demodekosis General pada Anjing Kacang Betina di Bali
Abstract
Seekor anjing kacang berumur 11 bulan, berjenis kelamin betina dengan gejala klinis pruritus dan tanda klinis alopesia dan krusta pada tepi mata, mulut, telinga, kaki depan, kaki belakang, dan abdomen serta eritema pada bagian abdomen, kaki depan, dan kaki belakang serta eritema pada bagian abdomen, kaki depan, dan kaki belakang. Pada pemeriksaan kerokan kulit hingga berdarah atau deep skin scraping dan tape smear, ditemukan tungau Demodex sp. Hasil pemeriksaan hematologi rutin menunjukkan anjing kasus mengalami anemia mikrositik hipokromik dan limfositosis. Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang, anjing kasus didiagnosis menderita demodekosis general. Pengobatan dilakukan dengan pemberian antiparasit yang megandung ivermectin dengan dosis 0,3 mg/kg BB subkutan, antihistamin yang mengandung diphenhydramine HCl dengan dosis 0,1 mg/kg BB intramuskuler dengan interval pengulangan sekali dalam seminggu selama dua minggu, dan dilanjutkan dengan pemberian antihistamin yang mengandung chlorpheniramine meleate dengan dosis 3 mg/kg BB secara peroral sekali sehari selama 10 hari dan fish oil dengan dosis 500 mg/hari peroral sekali sehari selama 30 hari, serta anjing dimandikan dengan sabun yang mengandung sulfur sekali dalam seminggu. Setelah 14 hari pengobatan, anjing kasus menunjukan perubahan kondisi berupa berkurangnya derajat pruritus, eritema dan krusta yang perlahan menghilang serta rambut yang mulai tumbuh.