Kajian Pustaka: Gangguan Pencernaan Akibat Indigesti Vagus pada Ruminansia Besar dan Kecil
Abstract
Gangguan pencernaan vagus atau indigesti vagal pada ruminansia adalah suatu kondisi yang berhubungan dengan gangguan fungsional lambung depan atau omasum. Gangguan tersebut yang mengakibatkan kerusakan total atau parsial akibat kompresi atau peradangan saraf vagus. Terdapat dua jenis gangguan indigesti vagal yaitu stenosis fungsional proksimal antara retikulum dan omasum, dan stenosis fungsional distal antara abomasum dan duodenum. Indigesti vagal dapat disebabkan oleh berbagai hal diantaranya adanya benda asing dalam saluran pencernaan, perkembangan kebuntingan, phytobenzoar, fibropapiloma, hemangioma hati, abses retikuler, volvulus abomasum kanan, impaksi abomasum, abses hati, impaksi omasum, perikarditis, dan penyakit idiopatik. Dari enam laporan kasus yang dikaji, umumnya ruminansia yang terserang meliputi sapi, kerbau, kambing, dan domba. Tanda klinis pada hewan pemamahbiak yang mengalami indigesti vagal yaitu adanya distensi abdomen pada daerah legok lapar kiri atau fossa paralumbar sinistra yang berbentuk papple. Diagnosis indigesti vagal dapat dikonfirmasi dengan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan darah lengkap, biokimia darah, pemeriksaan cairan rumen, dan tes atropin. Penanganan pada hewan yang mengalami indigesti vagal dilakukan dengan mengeluarkan isi rumen melalui prosedur rumenotomi atau laparorumenotomi. Pengobatan yang umumnya diberikan yaitu antibiotik spektrum luas, terapi cairan tubuh menggunakan natrium klorida, kalium klorida, dan kalsium serta pemberian analgesik yang diberikan secara parenteral.