Kajian Pustaka: Kasus Intususepsi Ganda pada Anjing
Abstract
Intususepsi ganda adalah invaginasi sebagian usus (intususceptum) ke dalam lumen segmen usus yang berdekatan (intussuscipiens) searah dengan aliran ingesta normal atau kadang-kadang dalam arah yang berlawanan (retrograde). Intususepsi lebih sering terjadi sebagai intususepsi ileokolika, meskipun gastroduodenal, duodenojejunal, jejunojejunal, intususepsi ileoileal dan kolokolika telah dilaporkan kejadiannya pada anjing dan anjing muda. Metode yang dilakukan pada penulisan artikel ini adalah penelusuran literatur. Disajikan 10 kasus anjing yang mengalami muntah akut-kronis, anoreksia, takipnea, diare berdarah, penurunan berat badan, teraba massa abdomen, dan nyeri abdomen. Pada pemeriksaan penunjang seperti USG dan radiografi ditemukan ada massa hipoekoik vaskularisasi usus. Diagnosis intususepsi ganda ditegakkan berdasarkan tanda klinis dan pemeriksaan penunjang. Setelah stabilisasi awal pasien, penanganan bedah dilakukan dengan laparatomi, pada kebanyakan kasus hewan yang tidak menunjukkan adanya tanda-tanda gastrointestinal yang abnormal ataupun mengalami kenaikan berat badan, mengkonfirmasikan keberhasilan pengobatan. Laparotomi eksplorasi yang ditarik mengungkapkan intususepsi. Setelah eksplorasi, diagnosis intususepsi ganda ditegakkan. Pada beberapa kasus setelah 24 jam kemudian anjing meninggal. Pada kasus lain beberapa hari setelah perawatan kondisi anjing membaik ditandai dengan nafsu makan normal, buang air normal serta tidak ada muntah, maka anjing dapat dipulangkan. Pembedahan adalah tindakan yang tepat untuk penanganan intususepsi usus. Dilakukan pencegahan untuk menghindari kejadian penyakit ini yaitu dengan tidak membiarkan hewan makan sembarangan dan selalu menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal hewan.