Tingkat Kejadian dan Faktor Risiko Penyakit Saluran Kencing Bagian Bawah pada Populasi Kucing di Surakarta tahun 2017-2020
Abstract
Kucing merupakan salah satu hewan kesayangan paling populer di dunia. Pemilik kucing kini semakin memperhatikan kesejahteraan hewan peliharaannya termasuk dari aspek kesehatan. Kucing dilaporkan sering mengalami gangguan kesehatan, salah satunya penyakit saluran kencing bagian bawah atau feline lower urinary tract diseae (FLUTD). FLUTD mencakup berbagai penyakit dengan gejala serupa, yaitu: feline idiopathic cystitis (FIC), urinary tract infection (UTI), urethral plugs (UP), urolit, dan neoplasia saluran kemih. Penelitian ini merupakan studi retrospektif yang dilakukan pada kucing yang didiagnosis menderita penyakit FLUTD. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan faktor-faktor penyebab FLUTD pada kucing di Klinik Hewan Adika, Surakarta. Menggunakan pendekatan cross-sectional dilakukan pengumpulan sampel rekam medis kucing pada periode September 2017-Agustus 2020. Data rekam medis yang dikumpulkan berupa: jenis kelamin, bobot kucing, dan musim. Analisis statistika untuk mengetahui hubungan faktor-faktor terhadap kejadian FLUTD dilakukan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi FLUTD di Klinik Hewan Adika adalah 2,4-2,8% dengan rata-rata 2,6%. Dapat disimpulkan bahwa jenis kelamin memiliki hubungan signifikan terhadap FLUTD karena kucing jantan empat kali lebih berisiko dibandingkan kucing betina. Tidak terdapat hubungan yang nyata antara bobot dan musim terhadap kejadian FLUTD. Berdasarkan uraian diatas disimpulkan bahwa rata-rata tingkat kejadian FLUTD di Surakarta tahun 2017-2020 adalah 2,6% dan hanya variabel jenis kelamin yang memiliki hubungan nyata dengan kejadian FLUTD.