Pemberian Ekstrak Kulit Manggis Meringankan Perubahan Histopatologi Jantung dan Ginjal Mencit yang Diberi Monosodium Glutamat
Abstract
Monosodium Glutamat (MSG) merupakan bahan kimiawi yang sering ditambahkan ke dalam makanan yang berfungsi sebagai penyedap makanan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran histopatologi jantung dan ginjal pasca pemberian pemberian MSG dan kombinasi MSG dengan ekstrak kulit manggis. Penelitian ini menggunakan 27 ekor mencit jantan yang dibagi menjadi tiga yaitu kontrol (P0) tanpa perlakuan, perlakuan MSG 1% (P1) dan perlakuan kombinasi antara MSG 1% dan ekstrak etanol kulit manggis 4,5% (P2), yang diberikan selama 30 hari. Pada hari ke-30 mencit dikorbankan nyawanya dengan cara dislokasi capitis. Sampel jaringan jantung dan ginjal kemudian diambil untuk dijadikan preparat histologi dan diwarnai dengan pewarnaan rutin. Hasil pemeriksaan histopatologi organ jantung dan ginjal tersebut selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Variabel yang diamati adanya perubahan degenerasi, nekrosis, dan peradangan. Hasil skoring perubahan degenerasi, nekrosis dan peradangan pada jaringan jantung dan ginjal ditabulasi dan dilanjutkan dengan uji Kruskal Wallis dan jika hasilnya berbeda nyata maka dilanjutkan dengan uji Mann Whitney. Uji sidik ragam menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terhadap perlakuan dengan pemberian MSG yang dikombinasi ekstrak etanol kulit manggis, dalam hal ini degenerasi, nekrosis, dan peradangan ditemukan lebih ringan dibandingkan dengan perlakuan pemberian MSG. Simpulan yang didapat yaitu pemberian MSG selama 30 hari berpengaruh buruk, dan mengakibatkanlesi degenerasi, nekrosis, dan peradangan pada jantung dan ginjal mencit dan lesi tersebut menjadi lebih ringan pada mencit yang memperoleh imbuhan ak etanol kulit manggis.