Kadar Glukosa Darah Sapi Bali Tidak Bunting di Sentra Pembibitan Sapi Bali Sobangan, Badung, Bali
Abstract
Glukosa merupakan monosakarida yang dibutuhkan dalam jumlah yang banyak oleh sapi bali untuk kebutuhan hidup pokok, pertumbuhan tubuh, pertumbuhan fetus, pertumbuhan jaringan tubuh dan produksi susu. Rendahnya glukosa darah dapat menyebabkan penurunan produktivitas sapi bali terutama sapi bali betina. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status kesehatan ternak sapi bali dengan cara menghitung kadar glukosa darah sapi bali betina tidak bunting di Sentra Pembibitan Sapi Bali Desa Sobangan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Penelitian ini menggunakan sampel darah 12 ekor sapi bali betina tidak bunting dengan umur di atas dua tahun dan secara klinis sehat. Sampel darah diambil melalui vena jugularis menggunakan venoject berukuran 21G. Darah diambil dua kali yaitu sebelum pemberian pakan (0 jam) dan 2 jam setelah pemberian pakan. Sampel darah diperiksa menggunakan glukometer Nesco Multicheck 3 in 1 (glukosa, asam urat, dan kolestrol). Hasil penelitian menunjukkan rerata kadar glukosa darah yang sangat berbeda antara sapi bali tidak bunting pada waktu sebelum pemberian pakan (0 jam) yaitu 43,11 ± 2.98 mg/dL dan pada 2 jam setelah pemberian pakan yaitu 66,44 ± 2.87 mg/dL.