519 Penambahan Bovine Serum Albumin pada Pengencer Kuning Telur terhadap Motilitas dan Daya Hidup Spermatozoa Anjing

  • LUH PUTU DHATU HANNY ADNANI Universitas Udayana
  • WAYAN BEBAS Universitas Udayana
  • MADE KOTA BUDIASA Universitas Udayana

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan Bovine Serum
Albumin (BSA) pada bahan pengencer kuning telur fosfat terhadap motilitas dan daya hidup
spermatozoa anjing lokal Kintamani yang disimpan pada suhu 4o C. Penelitian ini
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan. Masing-masing
perlakuan terdiri dari T0 (semen yang diencerkan dengan fosfat kuning telur tanpa ditambah
dengan BSA dan berperan sebagai kontrol), T1 (semen yang diencerkan dengan fosfat kuning
telur ditambah dengan 0,5 % w/v BSA), T2 (semen yang diencerkan dengan fosfat kuning
telur ditambah dengan 1 % w/v BSA) dan T3 (semen yang diencerkan dengan fosfat kuning
telur ditambah dengan 1,5 % w/v BSA). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 6 kali,
sehingga jumlah sampel yang digunakan adalah 24 sampel. Pengamatan dilakukan pada
motilitas dan daya hidup spermatozoa. Motilitas spermatozoa diamati dengan melihat
pergerakan spermatozoa yang progresif dan dihitung dalam satuan persen. Daya hidup
spermatozoa diamati dengan cara pengecatan menggunakan eosin negrosin citrate. Dengan
teknik pengecatan ini, spermatozoa yang masih hidup akan terlihat bening dan tidak
terwarnai. Sedangkan sperma yang mati akan tercat berwarna merah. Data yang diperoleh
dianalisis dengan analisis ragam, jika hasilnya berbeda dilanjutkan dengan uji wilayah
berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata motilitas spermatozoa pada
perlakuan T0, T1, T2 dan T3 masing-masing 41,50±1,378, 52,83±2,229, 79,67±2,733 dan
76,00±2,280 yang diamati setelah 48 jam penyimpanan spermatozoa pada suhu 4o C. Ratarata
daya hidup spermatozoa pada perlakuan T0, T1, T2 dan T3 masing-masing 52,83±1,472%, 66,33±2,160%, 90,33±1,862% dan 84,33±2,787% yang diamati setelah 48
jam penyimpanan spermatozoa pada suhu 4o C. Uji statistik menunjukkan bahwa perbedaan
konsentrasi BSA berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap motilitas dan daya hidup spermatozoa
anjing lokal Kintamani. Selanjutnya dilanjutkan dengan uji Duncan yang menjabarkan bahwa
perlakuan T0, T1, T2, dan T3 menunjukkan perbedaan persentase motilitas dan daya hidup
spermatozoa yang nyata (P< 0,05).

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2012-10-12
How to Cite
HANNY ADNANI, LUH PUTU DHATU; BEBAS, WAYAN; BUDIASA, MADE KOTA. 519 Penambahan Bovine Serum Albumin pada Pengencer Kuning Telur terhadap Motilitas dan Daya Hidup Spermatozoa Anjing. Indonesia Medicus Veterinus, [S.l.], oct. 2012. ISSN 2477-6637. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/imv/article/view/1971>. Date accessed: 20 apr. 2024.
Section
Articles

Keywords

Anjing Kintamani, Spermatozoa, Bovine Serum Albumin (BSA), Kuning Telur Fosfat, Motilitas, Daya Hidup