Polimorfisme Lokus Mikrosatelit RM185 Sapi Bali di Nusa Penida
Abstract
Polimorfisme pada suatu populasi sering kali digunakan sebagai salah satu indeks keragaman genetik. Sifat polimorfik ini ditentukan dengan mengidentifikasi jumlah alel pada suatu populasi. Dengan adanya identifikasi jumlah alel maka akan dapat ditentukan frekuensi alel dan nilai heterozigositas suatu populasi. Sampel berupa darah sapi dari populasi sapi bali (Bos Sondaicus) di Nusa Penida. Sebanyak 21 sampel darah sapi bali digunakan sebagai sumber DNA. Pengekstraksian sampel darah menggunakan QIAamp DNA Blood Mini Kit produk QIAGEN. Amplifikasi lokus mikrosatelit DRB3 menggunakan dengan teknik PCR dengan suhu annealing 580C. Produk PCR yang merupakan suatu alel dipisahkan melalui elektroforesis pada gel acrilamid 7% dan dimuculkan dengan pewarnaan perak. Hasil penelitian polimorfisme lokus mikrosatelit RM185 pada 21 ekor sapi bali di Nusa Penida teridentifikasi 7 alel yaitu 76 pb, 84 pb, 86 pb, 90 pb, 98 pb, 100 pb, dan 104 pb. Genotip pada setiap individu bersifat heterozigot. Alel 86 pb merupakan frekuensi alel tertinggi dengan nilai frekuensi 0,31. Sedangkan nilai frekuensi alel terendah adalah alel 76 pb dengan nilai frekuensi alel 0,02. Keragaman genetika populasi sapi bali di Nusa Penida dengan penanda molekuler lokus mikrosatelit RM185 memiliki nilai heterozigositas ? = 0,804.Downloads
Download data is not yet available.
Published
2012-10-12
How to Cite
MUHAMMAD, ZAKIATUN; PUJA, I KETUT; WANDIA, I NENGAH.
Polimorfisme Lokus Mikrosatelit RM185 Sapi Bali di Nusa Penida.
Indonesia Medicus Veterinus, [S.l.], oct. 2012.
ISSN 2477-6637.
Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/imv/article/view/1970>. Date accessed: 22 nov. 2024.
Issue
Section
Articles
Keywords
Polimorfisme Lokus Mikrosatelit RM185, Genotip sapi bali.