Laporan Kasus: Lesi Multiorgan pada Kasus African Swine Fever yang Menginfeksi Babi Landrace
Abstract
Babi merupakan salah satu hewan ternak potensial yang saat ini semakin meningkat permintaannya. Salah satu penyakit yang dapat menyerang babi adalah penyakit virus. Demam babi afrika atau African Swine Fever (ASF) merupakan penyakit viral hemoragik sangat menular yang menyerang ternak babi dan babi liar dari semua umur. Maraknya kasus ASF mengakibatkan kerugian ekonomi yang cukup besar bagi peternak babi karena angka kematian dari penyakit ASF yang cukup tinggi, yakni mencapai 100%. Oleh karena itu, diagnosis dini untuk ASF sangat penting dilakukan untuk pengawasan dan pengendalian penyebaran penyakit. Terlebih lagi, tanda klinis ASF cukup sulit dibedakan dengan penyakit hemoragik lainnya pada babi. Penulisan artikel ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai diagnosis penyakit pada babi dengan gejala ASF berdasarkan anamnesis, tanda klinis, data epidemiologi, gambaran patologi anatomi dan histopatologi, dan pemeriksaan laboratorium. Perubahan patologi anatomi yang ditemukan pada satu ekor babi kasus yang berasal dari Tabanan pada 4 Januari 2024 dengan nomor protokol 11/N/24 meliputi hemoragi multiorgan dan lesi khas berupa splenomegali dan hiperemi pada limpa. Adapun perubahan histopatologi yang terjadi, yaitu bronchopneumonia hemorrhagic et necrotican, miokardial hemorrhagic et necrotican, nefritis interstitialis hemorrhagic et necrotican, hepatitis hemorrhagic, dan lien hemorrhagic et necrotican yang ditandai dengan terjadinya deplesi folikel limfoid disertai hemoragi yang bersifat difusa. Hasil pemeriksaan laboratorium dengan uji Polymerase Chain Reaction (PCR) menunjukan hasil positif, sehingga babi kasus didiagnosis terinfeksi demam babi afrika atau African Swine Fever.