Kajian Pustaka: Bakteri Wolbachia sebagai Pengendali Vektor Nyamuk Demam Berdarah (Aedes Aegypti)
Abstract
Nyamuk Aedes aegypti merupakan vektor utama penyakit demam berdarah dengue (DBD). Sekitar 40% populasi dunia berisiko tertular DBD, dengan perkiraan 400 juta infeksi per tahun. Nyamuk A. aegypti adalah nyamuk dari filum antrhopoda, kelas insecta, ordo diptera, famili Culicidae, genus Aedes dan subgenus Stegomyia. Wolbachia berasal dari filum Pseudomonadota kelas Alphaproteobacteria ordo Rickettsiales famili Ehrlichiaceae. Bakteri ini memiliki dua membran sel, bersifat intraseluler, dan berada di dalam vakuola ovarium dan testis inang. Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit infeksi akut yang diakibatkan oleh virus dengue. Penyakit ini dapat terjangkit akibat dari gigitan nyamuk A. aegypti dan A. albopictus betina yang dalam tubuhnya terdapat virus dengue. Wolbachia hanya menginfeksi arthropoda dan beberapa nematoda dan tidak pernah ditemukan pada vertebrata. Galur Wolbachia pada supergrup A dan B hanya menginfeksi serangga. Wolbachia tidak menghasilkan spora atau mengandung plasmid. Ada beberapa tipe (strain) Wolbachia yang berbeda, biasanya berasosiasi dengan satu spesies inang. Bakteri Wolbachia di dalam sel A. aegypti dapat menyebabkan virus dengue pada nyamuk tidak berkembang sehingga tidak mampu menularkan penyakit DBD ke manusia yang terkena gigitan nyamuk A. aegypti. Dalam beberapa dekade terakhir, screening spesies serangga menggunakan amplifikasi Polymerase Chain Reaction dan pengurutan DNA telah mengungkapkan bahwa Wolbachia diperkirakan menginfeksi antara 20-76% spesies serangga di seluruh dunia. Pelepasan nyamuk yang telah mengandung Wolbachia di beberapa negara menunjukkan penurunan kasus DBD 69-96%, tetapi di negara Singapura tidak terjadi penurunan kasus DBD sejak pelepasan nyamuk Wolbachia dari 2016-2022.