Kajian Pustaka: Mikrob Clostridium sordellii Berpotensi Menimbulkan Masalah pada Saluran Pencernaan Hewan

  • Adinda Adinda Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana
  • I Gede Erick Sucahya Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana
  • Alviona Alviona Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana
  • Nur Intan Wulan Yunita Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana
  • Ni Putu Tiara Indriana Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana
  • Putu Aditya Pratama Artha Putra Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana
  • I Wayan Batan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana

Abstract

Clostridium sordellii merupakan bakteri anaerobik, Gram positif, berbentuk batang, dan menghasilkan spora dengan flagela peritrichous. Penyakit ini bersifat sangat pathogen, dapat menginfeksi hewan dan manusia. Mikrob C. sordellii yang menginfeksi hewan dapat menyebabkan enteritis, kasus enteritis nekrotik, omfalitis, miopati atipikal pada kuda, mionekrosis, infeksi rahim, sepsis pada manusia, wabah besar enterotoksemia (outbreak of necrotizing enterocolitis), hemoragik yang sporadis, dan sindrom kematian mendadak pada hewan peliharaan. Berbagai spesies bakteri Clostridium seperti C. tetani, C. perfringens, C. botulinum, C. septicum atau C. bifermentans umumnya diisolasi sebagai agen infeksi dari manusia dan hewan.  Clostridium sordellii adalah patogen baru pada manusia dan hewan yang umumnya ditemukan di tanah dan limbah. Galur patogen C. sordellii menghasilkan hingga 8 eksotoksin yang telah teridentifikasi. Dari jumlah tersebut, C. sordellii lethal toxin (TcsL) dan C. sordellii hemorrhagic toxin (TcsH) dianggap sebagai faktor virulensi utama. Tanda-tanda klinis yang paling umum adalah kematian mendadak, meskipun hewan yang terkena dampak mungkin menunjukkan diare parah atau gangren gas pada otot (Blackleg) dengan depresi sebelum kematian satu hingga dua hari kemudian. Diagnosis C. sordellii dilakukan berdasarkan riwayat klinis, patologi anatomi dan mikroskopis, serta deteksi mikroorganisme melalui kultur bakteri, immunohistochemistry (IHC), fluorescent antibody test (FAT), dan/atau polymerase chain reaction (PCR). Penanganan terhadap C. sordellii dilakukan menggunakan antibiotik yang berkerja dengan menekan sintesis toksin, antitoksin C. sordellii, perawatan intensif dengan cairan intravena, dan perawatan tambahan seperti administrasi steroid, morfin, atropin, dan/atau vasopresor, meskipun jika infeksi telah terjadi pengobatan ini tidak efektif. Penulisan artikel ini bertujuan membahas terkait etiologi, epidemiologi, patogenesis, gejala klinis, diagnosis, serta tindakan pengobatan terhadap infeksi C. sordellii pada berbagai hewan.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Adinda Adinda, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana

Mahasiswa Profesi Dokter Hewan

I Gede Erick Sucahya, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana

Mahasiswa Profesi Dokter Hewan

Alviona Alviona, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana

Mahasiswa Profesi Dokter Hewan

Nur Intan Wulan Yunita, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana

Mahasiswa Profesi Dokter Hewan

Ni Putu Tiara Indriana, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana

Mahasiswa Profesi Dokter Hewan

Putu Aditya Pratama Artha Putra, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana

Mahasiswa Profesi Dokter Hewan

I Wayan Batan, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana

Laboratorium Diagnosis Klinik, Patologi Klinik, dan Radiologi Veteriner

Published
2024-11-22
How to Cite
ADINDA, Adinda et al. Kajian Pustaka: Mikrob Clostridium sordellii Berpotensi Menimbulkan Masalah pada Saluran Pencernaan Hewan. Indonesia Medicus Veterinus, [S.l.], p. 218-226, nov. 2024. ISSN 2477-6637. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/imv/article/view/110604>. Date accessed: 25 nov. 2024. doi: https://doi.org/10.19087/imv.2024.13.2.218.
Section
Review Article

Most read articles by the same author(s)

<< < 5 6 7 8 9 10