Studi Nilai Tambah Komoditi Buah Stroberi pada Tiara Dewata Distribution Center Denpasar
Abstract
Abstrak
Stroberi (Fragaria x ananassa Duchesne) merupakan salah satu komoditi tinggi peminat di Bali. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara kerja rantai pasokan buah stroberi dari petani ke supermarket (Tiara Dewata Distribution Center Denpasar). Penelitian ini dilakukan melaui dua tahapan, dimana tahap pertama adalah observasi struktur kerja rantai pasokan menggunakan cara analisis deskriptif-kualitatif dan tahap kedua adalah obsevasi nilai tambah tiap-tiap titik pasokan menggunakan metode Hayami. Penelitian ini menggunakan dua metode sampling, yaitu total sampling dan purposive sampling. Metode total sampling digunakan untuk menentukan sampel pada tingkat pengepul dan supermarket dan metode purposive sampling akan dipakai untuk menentukan sampel di tingkat petani. Hasil penelitian menunjukkan pola aliran rantai pasokan stroberi terdiri dari Pola I (petani menjual ke pengepul untuk dijual ke supermarket) dan Pola II (Petani menjual langsung ke supermarket). Nilai tambah terbesar dilakukan oleh pihak supermarket yaitu sebesar Rp 39.184 per kilogram, petani yang menjual ke pengepul memberikan nilai tambah sebesar Rp 17.989 per kilogram, petani yang menjual ke supermarket memberikan nilai tambah sebesar Rp 20.155 per kilogram, dan n ilai tambah terkecil diberikan oleh pengepul yaitu sebesar Rp 4.745 per kilogram.
Abstract
Strawberry (Fragaria x ananassa Duchesne) is one of the high-demand commodities in Bali. This study aims to determine how the strawberry supply chain works from farmers to supermarkets (Tiara Dewata Distribution Center Denpasar). This research consists of two stages, the observation of the working structure of the supply chain using descriptive-qualitative analysis and the added value of each supply point using the Hayami method. This study used total sampling (to determine the sample at the collector and supermarket level) and purposive sampling (to determine the farmer level). The results showed that the flow pattern of the strawberry supply chain consisted of Pattern I (farmers selling to collectors and collectors selling to supermarkets) and Pattern II (farmers selling directly to supermarkets). The biggest added value by the supermarket (Rp. 39,184 per kilogram). Farmers who sell to collectors provide the added value of Rp. 17,989 per kilogram. Farmers who sell to the supermarket provide the added value of Rp. 20,155 per kilogram. The smallest added value by collectors is Rp. 4,745 per kilogram.
Downloads
References
Badan Pusat Statistik. (2019). Produksi Tanaman Buah Buahan, 2015–2018. www.bps.go.id. Diakses pada 8 Agustus 2022
Badan Pusat Statistik. (2020). [Revisi per 18 Februari 2021] Agustus 2020: Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 7,07 persen. www.bps.go.id. Diakses pada 30 Agustus 2022
Banar, P. (2018). Manfaat Penggunaan Media Sosial Bagi Petani Holtikultura di Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Computers and Industrial Engineering, 2(January), 6.
Budiman & Saraswati. (2008). Berkebun Stroberi Secara Komersi al Jakarta: Penebar Swadaya.
Darmawan, M. I., Hairiyah, N., & Hajar, S. (2018). Analisis Nilai Tambah dan Kelayakan Usaha Manisan Terung UD. Berkat Motekar di Desa Pemuda Kabupaten Tanah Laut. Jurnal Teknologi Agro-Industri, 5(2), 110. https://doi.org/10.34128/ jtai.v5i2.77
Mangifera, L., & Yani Tromol Pos, J. A. (2015). Analisis Rantai Nilai ( Value Chain ) Pada Produk Batik Tulis Di Surakarta. BENEFIT Jurnal Manajemen Dan Bisnis, 19(1), 24–33.
Maruf’, F. (2020). Analisis Rantai Distribusi Komoditas Ikan Bandeng (Studi Kasus Pada Petani Tambak di Kecamatan Ma’rang Kabupaten Pangkep). In SELL Journal (Vol. 5, Issue 1, p. 55).
Negara, I. P. A. S., Aviantara, G. N. A., & Yulianti, N. L. (2018). Sistem Manajemen Rantai Pasokan terhadap Nilai Tambah dan Kelembagaan Biji Kakao (Theobroma Cacao L.) di Kecamatan Selemadeg Timur Kabupaten Tabanan. Jurnal BETA (Biosistem Dan Teknik Pertanian), Vol 6 No 1 (2018): Maret, 1–9. https://ojs.unud.ac.id/ index.php/beta/article/view/35411/21390
Pardosi, N., Aviantara, I., & Widia, I. (2014). Analisis Sistem Rantai Nilai Komoditi Stroberi Segar (Fragaria x ananassa L.) di Desa Candi Kuning. BETA (Biosistem Dan Teknik Pertanian), 2(2), 1–11.
Priantara, I. D. G. Y., Mulyani, S., & Satriawan, I. K. (2016). Analisis Nilai Tambah Pengolahan Kopi Arabika Kintamani Bangli. Jurnal Rekayasa Dan Manajemen Agroindustri, 4(4), 33 – 42.
Purnomo, F. S. . (2008). Strategi Pengembangan Agribisnis Stroberi di Kabupaten Purbalingga.
Qashiratuttarafi, Adhi, A. K., & Priatna, W. B. (2018). Pasok Organisasi Jaringan Madu Hutan Sumbawa. Jurnal Agribisnis Indonesia, 6(2), 133–142.
Saputra, H., Nazir, N., & Yenrina, R. (2018). Analisis Nilai Tambah Pelaku Rantai Pasok Gambir Dengan Metode Hayami Termodifikasi. Jurnal Teknologi Pertanian Andalas, 22(1), 73. https://doi.org/ 10.25077/jtpa.22.1.73-78.2018
Sari, Prisca Nurmala, & Nurmalina, R. (2011). Manajemen Rantai Pasok Pada Rantai Pasok Berjaring Beras Organik. 1–18.
Sombuk, Dormina Mike, Loho, Agnes Estephina, & Kaunang, R. (2019). Nilai Tambah Pengolahan Buah Stroberi Menjadi Juice Double Berry (Studi Kasus Coffe D’Mooat Di Desa Mooat Kabupaten Bolaang Mongondow Timur). Agri-Sosioekonomi, 15(2), 253. https://doi.org/10.35791/agrsosek.15. 2.2019.24370
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan Kombinasi (Mixed Methods).