Pengaruh Bahan Tambahan pada Kualitas Kompos Kotoran Sapi
Abstract
Penggunaan bahan tambahan pada proses pengomposan bahan baku kotoran sapi dapat menghasilkan kompos yang berkualitas yang memuhi standar. Penelitian ini mengunakan perlakukan kotoran sapi, kotoran sapi : serbuk kayu 2 : 1, kotoran sapi : sekam 2 : 1, dan kotoran sapi : rumput 2 : 1. Panjang tumpukan pegomposan 1.5 m, tinggi 80 cm, dan lebar 1 m. Parameter yang diamati meliputi suhu, pH, karbon dan nitrogen kompos. Proses pengomposan berlangsung selama delapan minggu dengan suhu antara 25- 51 0C dan pH kompos antar 6.6 – 7.0. Warna kompos yang dihasilkan adalah dengan warna coklat kehitam-hitaman. Secara umum, kualitas kompos yang dihasilkan dari keempat perlakukan sesuai dengan Standar SNI 19-7030-2004 dengan C/N rasio akhir 16-8 – 20.93.
The used of additional materials in the composting process of cow manure feedstock can produced qualified compost that can fulfill standard of compost. This study used the treatment of exponential design cow manure, cow manure:saw dust 2:1, cow manure:rice hull 2:1, and cow manure:elephant grass 2:1. The dimension of pile composting was 1.5 m, with height was 80 cm, and 1 m of width. The observed parameters included temperature, pH, carbon and nitrogen compost. The composting process were during eight weeks that result which have temperature between 25-51oC , compost pH between 6.6-7.0, C/N ratio is 16.8-20.93. The color of produced compost was dark brown. The quality of the produced compost from the four treatments were accordance to SNI Standard 19-7030-2004.
Downloads
References
Irvan, Permata Mhardela, Bambang Trisakti. 2014. Pengaruh Penambahan Berbagai Aktivator Dalam Proses pengomposan Sekam Padi (Oryza Sativa). Jurnal Teknik Kimia USU Vol. 30 No. 2. Medan
Murbandono, L. 1995. Membuat Kompos. Jakarta Penebar Swadaya.
Okaraove, C.C., and Ikewuchi, J.C. 2009.Nutritional and antinutritional components of Pennisetum purpureum Schumach. Pakistan journal of nutritional 8(1):32-34.
Setiawan A, 2003. Pemanfaatan isi rumen (kambing dan domba) sebagai inokulan dalam proses pengomposan sampah pasar (organik) dengan kotoran sapi perah. Skripsi. Bogor: Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
Setiyo, Y., Hadi K.P., Subroto, M.A, dan Yuwono, A.S., 2007. Pengembangan Model Simulasi Proses Pengomposan Sampah Organik Perkotaan. Journal Forum Pascasarjana Vol 30 (1) Bogor.
Setiyo.Y, W. Arnata, NL Yulianti, dan G. Arda., 2012.IBM Simantri Kelompok Tani Sari Bumi.
Setiyo Y., K.B. Susrusa, I D.G.M. Permana and I G.A.L. Triani., 2015. Development of the LEISA system for the cultivation of consumed potatoes (Solanum tuberosum L.) Granola variety to improve land quality and productivity.Proceedings of SENASTEK, 2015.
Suharno. 1979. Peluang Abu Sekam. Balai Penelitian Pasca Pertanian. balipasca2001@hotmail.com.
Wahyono,Sri, Sahwan, L. Firman, Suryanto, Freddy. 2003. Mengolah Sampah Menjadi Kompos. Pusat Pengkajian dan Penerapan Teknologi Lingkungan
BPPT Jakarta.