Beban Kerja dan Kelelahan Pekerja Mengolah Kopi Di UD Cipta Lestari Pupuan Bali

Abstract

Pupuan dikenal sebagai salah satu pusat penghasil kopi robusta di Bali. Dikarenakan usaha kopi di Pupuan memiliki potensi yang besar, para petani menghadapi beberapa tantangan yaitu beban kerja dan kelelahan pekerja yang sering kali menjadi penyebab utama kecelakaan kerja. Berdasarkan hasil wawancara dengan pekerja, pekerja melakukan pekerjaannya setiap 7 hari dengan waktu 8 jam/hari dengan produksi kopi yang cukup tinggi. Dalam mengolah kopi para pekerja mengeluh tidak nyaman pada lengan, punggung nyeri pada otot kaki, dan sendi pada saat bekerja. Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beban kerja dan kelelahan bagi pekerja serta mengidentifikasi strategi yang dapat mengurangi kelelahan pekerja dalam mengolah kopi di UD Cipta Lestari Pupuan Bali. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan survei. Populasi pada penelitian ini adalah pekerja yang berjumlah 10 orang dan sampelnya adalah 10 orang tersebut (Purposive Sampling). Penilaian kelelahan fisik dan mental menggunakan kuesioner Fatigue Assessment Scale (FAS). Pengukuran beban mental menggunakan metode NASA - TLX dan pengukuran beban fisik perhitungan persentase %CVL menggunakan metode Cardiovascular Load. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa skor beban kerja fisik menunjukkan angka 9,95% dan untuk skor beban kerja mental mencapai angka 67,5 dengan kategori beban kerja mental tinggi. Rata-rata kelelahan fisik pekerja berada pada angka 2 didasarkan dari pertanyaan nomor 1-5 dengan interpretasi "kadang-kadang". Rata-rata kelelahan mental berada pada angka 2 dari pertanyaan nomor 6-10 yang juga menunjukkan interpretasi “kadang-kadang”. Sehingga, dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa pekerja di UD Cipta Lestari Pupuan Bali memiliki beban kerja mental yang tinggi dan pekerja juga merasakan kelelahan tetapi tidak terus menerus.

Beban Kerja, Kelelahan, Pekerja, Mengolah Kopi.

Pupuan is known as one of the centers of robusta coffee production in Bali. Because the coffee business in Pupuan has great potential, farmers face several challenges, namely workload and worker fatigue. Based on the interviews with workers, workers do their work every 7 days with 8 hours/day with high coffee production. In processing coffee, workers complain of discomfort in some body parts while working. Based on these problems, this study aims to determine the workload and fatigue for workers and identify strategies that can reduce worker fatigue in processing coffee at UD Cipta Lestari Pupuan Bali. The research method is a quantitative method with a survey. The population in this study were 10 workers and the sample was 10 people (Purposive Sampling). Assessment of physical and mental fatigue using the Fatigue Assessment Scale (FAS) questionnaire. Measurement of mental load using the NASA - TLX method and measurement of physical load calculating the percentage of %CVL using the Cardiovasculair Load method. The results of this study indicate that the physical workload score shows a figure of 9.95% and the mental workload score reaches 67.5 with a high mental workload category. The average physical fatigue of workers is at number 2 based on questions 1-5 with the interpretation of "sometimes". The average mental fatigue is at number 2 from questions 6-10 which also shows the interpretation of "sometimes". Thus, from the results of this study it is concluded that workers at UD Cipta Lestari Pupuan Bali have a high mental workload and workers also feel tired but not continuously.

Coffee Processing, Fatigue, Workload, Workers.