Peningkatan Efisiensi Penggunaan Air Irigasi dengan Aplikasi Jadual Tanam Secara “Nyorog” pada Subak
Abstract
Salah satu program penting dalam intensifikasi budidaya padi adalah pengelolaan air irigasi yang efisien. Pada subak di Bali pelaksanaan jadual tanam biasanya dilakukan secara serenpak sehingga terjadi puncak kebutuhan air yang tinggi. Akibatnya sangat berisiko terhadap kekurangan atau kelebihan air irigasai pada subak tersebut. Kondisi demikian menyebabkan efisiensi penggunaan air irigasi pada subak menjadi rendah. Salah satu solusi untuk meingkatkan efisiensi penggunaan air irigasi tersebut adalah dengan melakukan jadual tanam tidak serenpak yang pada subak dikenal dengan istilah nyorog. Dengan demikian perlu dikaji besarnya peningkatan efisiensi penggunaan air irigasi jika jadual tanam dilakukan secara nyorog Berdasarkan data yang telah dikompilasi diperoleh efisiensi penggunaan air irigasi yang dilakukan saat ini sebesar 76,52%. Saat ini pada obyek penelitian jadual tanam dibagi menjadi dua kelompok dengan beda jadual tanam antar kelompok tersebut sekitar satu bulan, dengan awal jadual tanam mulai Pebruari I. Jika dilakukan jadual tanam secara serempak pada Pebruari II diperoleh efisiensi penggunaan air irigasi sebesar 69,05%. Jika jadual tanam dilakukan secara nyorog dengan membagi subak menjadi empat kelompok dan setiap kelompok perbedaan jadual tanam sekitar setengah bulan serta awal jadual tanam pada Bulan Pebruari I maka diperoleh efisiensi penggunaan air irigasinya 86,52%. Dengan demikian jadual tanam secara nyorog dapat meningkatkan efisiensi penggunaan air irigasi dari 69,05% menjadi 86,52%.
One important program in the intensification of rice cultivation is efficient irrigation water management. In subak in Bali the planting schedule is usually carried out simultaneously so that there is a high peak of water demand. As a result, it is very risky for irrigation water shortages or excess in the subak. Such conditions cause the efficiency of the use of irrigation water in subak to be low. One solution to improve the efficiency of the use of irrigation water is by not planting simultaneously which are known as nyorog in subak. Thus, it is necessary to assess the magnitude of the increase in the efficiency of the use of irrigation water if the planting schedule is carried out in a systematic manner. Based on the data that has been compiled in Subak Guama the efficiency of the use of irrigation water is 76.52%. At present the object of the planting schedule is divided into two groups with different planting schedules between groups of about one month, with the start of the planting schedule starting in February I. If the planting schedule is simultaneously held in February II, the efficiency of irrigation water use is 69.05%. If the planting schedule is carried out systematically by dividing subak into four groups and each group different planting schedules of about half a month and the beginning of the planting schedule in February I, it is obtained that the water use efficiency of irrigation is 86.52%. Thus the planting schedule nyorog can increase the efficiency of irrigation water use through 69.05% to 86.52%.
Downloads
References
Doorenbos, J., & Kassam, A. H. (1979). Yield response to water. Irrigation and drainage paper, 33, 257.
Hansen, V.E., Orson, W.I., dan Glen, E.S. 1992. Dasar–Dasar Praktek Irigasi. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Limantara, L.M., 2010, Hidrologi Teknik, Lubuk Agung, Bandung.
Loebis, J. 1992. Bangunan Air. Yayasan Badan Penerbit Pekerjaan Umum. Jakarta
Munir, A. (2012). Peningkatan produktivitas dan efisiensi air dalam pertanian Madura. Agrovigor: Jurnal Agroekoteknologi, 5(2), 125-131.
Pusposutardjo, S. (2001). Pengembangan irigasi (Usaha tani berkelanjutan dan gerakan hemat air. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan nasional.
Sutawan, 2008. Organisasi dan Manajemen Subak di Bali. Pustaka Bali Post. Denpasar.
Tabbal, D. F., Lampayan, R. M., & Bhuiyan, S. I. (1993). Water efficient irrigation technique for rice. Philippine Journal of Crop Science (Philippines).
Windia, W. 2008. Menuju Sistem Irigasi Subak yang Berkelanjutan di Bali. Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Dalam Bidang Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian Pada Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Denpasar.