Analisis Kebutuhan Air dan Finansial Tanaman Krisan (Chrysanthemum Sp.) dengan Metode Guludan dan Pot
Abstract
Bunga krisan (Chrysanthemum sp.) merupakan salah satu tanaman hias yang diproduksi sebagai bunga potong. Budidaya bunga krisan biasanya menggunakan metode di guludan, namun saat ini sudah berkembang budidaya krisan menggunakan metode pot. Berkembangnya dua metode budidaya mengakibatkan adanya perbedaan kebutuhan air tanaman dan finansial pada masing-masing metode. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk menganalisis kebutuhan air tanaman dan kelayakan finansial dari masing-masing metode. Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) menentukan perbedaan tingkat kebutuhan air pada budidaya bunga krisan menggunakan metode guludan dan metode pot, dan (2) menganalisis kelayakan finansial budidaya tanaman krisan dengan kedua metode tersebut. Perlakuan penelitian ini adalah : Budidaya bunga krisan dengan metode guludan dan budidaya bunga krisan dengan metode pot. Pada masing-masing metode dianalisis kebutuhan air tanaman (ETc) dan kelayakan finansialnya. Analisis kelayakan finansial yang digunakan dalam penelitian ini adalah NPV, IRR dan BCR. Total kebutuhan air tanaman krisan dengan metode guludan dan pot masing-masing adalah 1056,72 ml/tanaman dan 866,64 ml/ tanaman, sedangkan rata-rata kebutuhan air harian masing-masing 19,57 ml/hari, dan 16,05 ml/hari. Hasil kelayakan finansial dari penelitian ini adalah NPV pada metode guludan sebanyak Rp. 5.687.537,35 lebih kecil dari metode pot yang bernilai Rp. 12.627.709,99. IRR dari metode guludan dengan persentase 15% lebih kecil dari metode pot yang persentasenya 18%. Analisis BCR dari metode guludan memperoleh hasil sebesar 1,51 yang mana lebih kecil dari metode pot yang memperoleh hasil sebesar 1,63. Walaupun kedua metode budidaya bunga krisan dikatakan layak, namun metode pot lebih menguntungakan dari pada metode guludan dari segi finansial.
Chrysanthemum flower (Chrysanthemum sp.) are one of the ornamental plants produced as cut flowers. Chrysanthemum cultivation usually uses the bund method, but nowadays chrysanthemum cultivation has develoved using the pot method. The development of two methods of cultivation resulted in differences in the plant water requirements and financial in each methods. Therefore it is necessary to conduct research to analyze the plant water requirement and the financial feasibility of each method. The purpose of this research are to : (1) determine the difference of water requirement level on the cultivation of chrysanthemum flower using the method of bund and pot, and (2) analyze the finance feasibility on cultivation of chrysanthemum flower with both methods. The treatment of this research are : cultivation of chrysanthemum flower with bund method and cultivation of chrysanthemum flower with pot method. In each method analyzed plant water requirements (ETc) and financial feasibility. The analysis of financial feasibility used in this research is NPV, IRR and BCR. Total requirement of chrysanthemum flower water with bund and pot method are 1056,72 ml/plant and 866,64 ml/plant, while the average daily water requirement is 19,57 ml/day, and 16,05 ml/day. The financial feasibility result of this are NPV on bund method as much as Rp. 5.687.537,35 is smaller than the pot method which is worth Rp. 12.627.709,99. IRR from the bund method with percentage 15% smaller than pot method with the percentage of 18%. The BCR analysis of the bund method yields 1.51 which is smaller than the pot method which yields 1.63. although both methods of chrysanthemum flower cultivation are said to be feasible, but the pot method is more advantageous than the method of bunds in financial terms.
Downloads
References
Direktorat Budidaya dan Pasca Panen Florikultura. 2013. Profil Krisan, Direktorat Jendral Holtikultura, Kementrian Pertanian.Anonim. 2013. Inflasi RI 6 Tahun Terakhir 5,2%, Dengan Bunga Bank 12,03, Lebih Tinggi Dibanding Malaysiadan Thailand. https://m.merdeka.com/uang/inflasi-ri-6- tahun-terakhir-52-persen-lebih-tinggi- dibanding-malaysia-thailand.html.
Bustomi, F 1999. Sistem Irigasi : Suatu Pengantar Pemahaman, Tugas Kuliah Sistem Irigasi. Program Pasca Sarjana Program Studi Teknik Sipil UGM, Yogyakarta.
Ghozali, Imam. 2009. “Aplikasi AnalisisMultivariate dengan Program SPSS”. Semarang : UNDIP.
Saputra, I.M.W., I.M.A.S. Wijaya, I.W. Tika, 2015. Kajian Frekuensi Dan Lama Pemaparan Medan Elektromagnetik Pada Fase Generatif Terhadap Produksi Dan Kualitas Bunga Krisan. Jurnal BETA (Biosistem dan Teknik Pertanian). Universitas Udayana. Jimbaran.
Sosrodarsono, Suyono dan Takeda, Kensaku. 2003. Hidrologi Untuk Pengairan. Pradna Paramita, Jakarta.
Suweca, N, Wawancara. 2016. “Wawancara Budidaya Tanaman Krisan dan Prospek Budidaya Bunga Krisan Di Bedugul”. Banjar Kembang Merta, Desa Candikuning< Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali.
Wiguna, I.K.W., I.M.A.S. Wijaya, I.M. Nada, 2015. Respon Tanaman Terhadap Penambahan Warna Cahaya Lampu LED Selama 30 Hari Pada Fase Vegetatif Terhadap Produksi Dan Kualitas Bunga Krisan Jurnal BETA