EVALUASI AKTIVITAS ANTIMIKROBA YOGHURT SUSU KAMBING PERANAKAN ETAWAH (PE) DALAM WAKTU SIMPAN BERBEDA TERHADAP BAKTERI PATOGEN
Abstract
Prospek susu kambing peranakan etawah (PE) yang telah diolah menjadi produk susu fermentasi (yoghurt), dapat menjadi salah satu produk yang bermanfaat sebagai minuman kesehatan sehari-hari. Tujuan penelitian ini, untuk mengetahui karakteristik mikrobiologi yoghurt susu kambing (Total Plate Count, Total bakteri asam laktat, E.coli) dan aktivitas antimikrobanya serta menentukan aktivitas yang tertinggi selama penyimpanan. Penelitian ini berlangsung selama 3 bulan dari tanggal 1 Agustus- 30 Oktober 2013, di Laboratorium Teknologi dan Mikrobiologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan Universitas Udayana. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini, Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan (0,4,8,12, dan 16 hari penyimpanan) dan empat ulangan pada setiap perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa yoghurt susu kambing peranakan etawah (PE) dalam waktu simpan 4, 8, 12,dan 16 hari memiliki kemampuan (aktivitas antimikroba) terhadap bakteri patogen (Salmonella typhii, Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae, Staphylococcus aureus) masing-masing sebesar 0,105-0,210 cm; 0,132-0,273 cm; 0,107-0,162 cm; dan 0,230-0,310 cm dan tertinggi diperoleh pada waktu simpan 16 hari. Hasil analisis pertumbuhan bakteri menunjukkan bahwa pertumbuhan bakteri pada yoghurt susu kambing dihitung dari TPC memperoleh hasil sebesar (1,79 x 107-1,16x 109 CFU/ml), total bakteri asam laktat sebesar (4,1 x 106-2,01 x 108 CFU/ml), dan tidak adanya pertumbuhan bakteri Escherichia coli selama penyimpanan. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa yoghurt susu kambing peranakan etawah (PE) memiliki aktivitas antimikroba berspektrum luas dan tertinggi diperoleh pada waktu simpan 16 hari sebesar 0,210 cm (Salmonella typhii) ; 0,273 cm (E. coli); 0,162 cm (Klebsiella Pneumonia); 0,310 cm (Staphylococcus aureus).