INTERVENSI RHYTMIC STABILIZATION EXERCISE LEBIH BAIK DARIPADA INTERVENSI POST ISOMETRIC RELAXATION (PIR) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN FUNGSIONAL PADA KONDISI NON SPECIFIC LOW BACK PAIN

  • Virny Dwiya Lestari Program Magister Fisiologi Olahraga Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Denpasar
  • Dewa Putu Gde Purwa Samatra Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana
  • Syahmirza Indra Lesmana Fakultas Fisioterapi, Universitas Esa Unggul, Jakarta
  • Ni Wayan Tianing Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana
  • Ni Nyoman Ayu Dewi Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana
  • Mutiah Munawarah Fakultas Fisioterapi, Universitas Esa Unggul, Jakarta

Abstract

Prevalensi low back pain meningkat seiring dengan meningkatnya aktivitas manusia. Aktivitas yang berlebihan dalam posisi statis dapat menimbulkan Non Specific Low back pain. Non Specific Low back pain merupakan nyeri di sekitar punggung bawah yang disebabkan karena gangguan non patologis. Non Specific Low back pain dapat mengakibatkan nyeri, spasme otot dan imbalance muscle, sehingga stabilitas otot perut dan punggung bawah mengalami penurunan, mobilitas lumbal terbatas, mengakibatkan penurunan aktivitas fungsional. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan intervensi Rhytmic Stabilization Exercise lebih baik dari pada intervensi Post Isometric Relaxation (PIR) dalam meningkatkan kemampuan fungsional pada kondisi Non Specific Low back pain. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimental dengan rancangan penelitian pre-test and post-test control group design. Kelompok I terdiri dari 16 orang dengan intervensi yang diberikan adalah Rhytmic Stabilization Exercise dan Kelompok II yang terdiri dari 16 orang dengan intervensi yang diberikan adalah Post Isometric Relaxation (PIR). Kemampuan fungsional diukur menggunakan Oswestry Disability Index (ODI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat peningkatan kemampuan fungsional pada Kelompok I dengan nilai rerata pre test 25,50 ± 1,751% dan post test 21,12 ± 1,962%, (2) terdapat peningkatan kemampuan fungsional pada Kelompok II dengan hasil rerata pre test 24,93 ± 2,08% dan post test 21,43 ± 2,52%, (3) terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil tes ODI pada Kelompok I dan Kelompok II dengan hasil rerata ± SB Kelompok I 4,37 ± 1,147% dan rerata ± SB Kelompok II 3,50 ± 1,211 % dengan nilai p = 0,044 yang berarti intervensi Rhytmic Stabilization Exercise lebih baik dari pada intervensi Post Isometric Relaxation (PIR) dalam meningkatkan kemampuan fungsional pada kondisi Non Specific Low back pain. Disimpulkan bahwa intervensi Rhytmic Stabilization Exercise lebih baik dari pada intervensi Post Isometric Relaxation (PIR) dalam meningkatkan kemampuan fungsional pada kondisi Non Specific Low back pain.
Kata Kunci: Oswestry Disability Index, Rhytmic Stabilization Exercise, Post Isometric Relaxation (PIR), Non Specific Low back pain

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2018-01-12
How to Cite
LESTARI, Virny Dwiya et al. INTERVENSI RHYTMIC STABILIZATION EXERCISE LEBIH BAIK DARIPADA INTERVENSI POST ISOMETRIC RELAXATION (PIR) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN FUNGSIONAL PADA KONDISI NON SPECIFIC LOW BACK PAIN. Sport and Fitness Journal, [S.l.], jan. 2018. ISSN 2654-9182. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/sport/article/view/36540>. Date accessed: 24 apr. 2024. doi: https://doi.org/10.24843/spj.2018.v06.i01.p13.
Section
Articles