PERBEDAAN PELATIHAN PROPRIOCEPTIVE MENUNGGUNAKAN WOBBLE BOARD DENGAN PELATIHAN PENGUATAN OTOT ANKLE MENGGUNAKAN KARET ELASTIC RESISTANCE DALAM MENURUNKAN FOOT AND ANKLE DISABILITY PADA KASUS SPRAIN ANKLE KRONIS

  • Siti Muawanah Program Studi Magister Fisiologi Olahraga, Universitas Udayana
  • N. Adiputra Program Studi Magister Fisiologi Olahraga, Universitas Udayana
  • Sugijanto - Universitas Esa Unggul

Abstract

Sprain ankle kronis merupakan overstretch pada ligamen complex lateral terjadi padapergerakan plantar fleksi dan inversi. Kelemahan ligament sebagai stabilitas pasifmengakibatkan keluhan nyeri, dan inflamasi kronis, hingga proprioceptive menurun,kelemahan otot-otot foot and ankle serta ketidakstabilan dalam melakukan aktivitas normal.kondisi-kondisi dari sprain ankle kronis menyebabkan ketidakmampuan dalam melakukanaktivitas sehari-hari sehingga menyebabkan foot and ankle disability. Tujuan dari penelitianini adalah untuk menganalisa apakah pelatihan proprioceptive menggunakan wobble boardberbeda dengan pelatihan penguatan otot ankle menggunakan karet elastic resistance dalammenurunkan foot and ankle disability pada kasus sprain ankle kronis. Metode penelitian iniadalah Eksperimental murni dengan randomized pre-test and post- test group design. Dalampenelitian ini 10 responden diberikan pelatihan proprioceptive dengan wobble board selama6 minggu dengan frekuensi latihan 3 kali seminggu, dan 10 responden diberikan pelatihanpenguatan otot ankle dengan karet elastic resistance selama 6 minggu frekuensi latihan 3 kaliseminggu. Alat ukur yang digunakan adalah foot and ankle disability indeks (FADI). Hasilanalisis statistik parametrik dengan Paired sample t-test. Hasil uji hipotesis menunjukkankedua kelompok perlakuan secara signifikan dapat menurunkan foot and ankle disability,sebelum Perlakuan pada Kelompok I dengan rerata 25,90 + 15,56 dan Sesudah Perlakuanpada Kelompok I 6,60 +5,03 nilai p=0,001(p<0,05), dan Sebelum Perlakuan pada KelompokII rerata 44,90+ 18.80 dan Sesudah Perlakuan pada Kelompok II rerata 13,10 + 10,304 nilaip=0,000 (p<0,05), sedangkan nilai sebelum Kelompok I 25,90±15,57 dan kelompok II25,90±15,57 nilai p = 0,024 (p < 0,05) ada perbedaan bermakna maka memakai data selisih.Uji beda dengan Independent sample t-test diantara ke dua Kelompok ada perbedaan yangsignifikan dengan nilai selisih Kelompok I 19,30±12,59 dan Kelompok II 31,10±12,19 dan p= 0,047 (p < 0,005). Simpulan pada penelitian ini bahwa pelatihan proprioceptivemenggunakan wobble board dan pelatihan penguatan otot ankle menggunakan karet elasticresistance ada perbedaan yang signifikan dalam menurunkan foot and ankle disability padakasus sprain ankle kronis.

Downloads

Download data is not yet available.
How to Cite
MUAWANAH, Siti; ADIPUTRA, N.; -, Sugijanto. PERBEDAAN PELATIHAN PROPRIOCEPTIVE MENUNGGUNAKAN WOBBLE BOARD DENGAN PELATIHAN PENGUATAN OTOT ANKLE MENGGUNAKAN KARET ELASTIC RESISTANCE DALAM MENURUNKAN FOOT AND ANKLE DISABILITY PADA KASUS SPRAIN ANKLE KRONIS. Sport and Fitness Journal, [S.l.], apr. 2016. ISSN 2654-9182. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/sport/article/view/20204>. Date accessed: 21 nov. 2024.
Section
Articles

Keywords

foot and ankledisability, sprain ankle kronis, wobble board, karet elastic resistance.