PRESTISE BATU NA PIR SEBAGAI SARANA PENINGKATAN STATUS SOSIAL MASYARAKAT SUKU BATAK TOBA DI DESA SILALAHI II, SUMATERA UTARA
Abstrak
Peneliti mengkaji tradisi membangun “batu na pir” di Desa Silalahi II sebagai sarana untuk meningkatkan status sosial masyarakat setempat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis prestise yang terkait dengan batu na pir, menggunakan metode kualitatif eksploratif dengan kerangka teori habitus, arena, dan modal oleh Bourdieu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa batu na pir, yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan jasad leluhur, merupakan tradisi masyarakat Batak Toba yang telah berlangsung lama dan dipertahankan karena kepercayaan mereka yang kuat terhadap kekuatan roh nenek moyang. Ukuran dan kemegahan batu na pir memainkan peran penting dalam meningkatkan status sosial pemiliknya, sehingga membuat masyarakat berlomba-lomba membangun batu na pir yang lebih besar dan mewah. Penelitian ini merekomendasikan edukasi untuk mencegah persaingan yang tidak sehat dan menekankan pentingnya melestarikan tujuan awal tradisi sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur.
Kata kunci : Prestise, Batu na pir, Status sosial, Masyarakat Batak Toba