PEMANFAATAN Trichoderma spp. SEBAGAI BIOKONTROL Sclerotium rolfsii Sacc. PADA TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.)

  • Candra Dewi Oktaviawati Universitas Udayana
  • Sang Ketut Sudirga
  • Junita Hardini
##plugins.pubIds.doi.readerDisplayName## https://doi.org/10.24843/JSIMBIOSIS.2022.v10.i02.p07

Abstrak

Sclerotium rolfsii Sacc. merupakan jamur penyebab penyakit pada tanaman kedelai (Glycine max L.) yang menyebabkan penurunan produksi kedelai. xSalah xsatu xupaya xuntuk xmeningkatkan ketahanan xtanaman kedelai terhadap S. rolfsii adalah dengan menggunakan agen hayati Trichoderma spp. Tujuan dari penelitian inixuntuk menekan infeksi jamur S. rolfsii xpada xtanaman xkedelai menggunakan Trichoderma spp. Metode ppenelitian xmenggunakan xRancangan xAcak xLengkap (xRAL), xdengan 5 xperlakuan xyaitu xa) media tumbuh xtanpa perlakuan (kontrol); xb) media tumbuh + x10 g Trichoderma spp., dan tanpa S. rolfsii; c) media tumbuh tanpa Trichoderma spp., + 5 g S. rolfsii; d) media tumbuh + 15 g Trichoderma spp., dan 5 g S. rolfsii; e) media tumbuh + 20 g Trichoderma spp., dan 5 g S. rolfsii. xPerlakuan xdiulang xsebanyak x5 xkali dan xdiperoleh kombinasi perlakuan sebanyak 25. Data xdianalisis xmenggunakan Analysis xof xVariance (xANOVA), didapatkan xhasil xyang xberbeda xnyata ?<0,05 xdilanjutkan xdengan analisis Post Hoc xDuncan Test. Hasil penelitian secara In Vitro menunjukkan Trichoderma spp. dapat menghambat S. rolfsii sebesar 55,56%, secara In Vivo Trichoderma spp. dapat menghambat S. rolfsii sebesar 40%, dosis optimal Trichoderma spp. sebesar 20 g berdasarkan tingginya rerata berat polong yang dihasilkan, rerata tinggi tanaman tertinggi yaitu 64,4 cm, rerata berat kering tajuk tertinggi sebesar 5,1 g, rerata berat kering akar tertinggi  sebesar 0,5 g, dan rerata berat polong tertinggi sebesar 17,0 g.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

Aldillah, R. 2015. Proyeksi Produksi dan Konsumsi Kedelai Indonesia. Pusat Analisis Sosial Ekonomi Dan Kebijakan Pertanian, Kementrian Pertanian Republik Indonesia ABSTRAK. 8(1) : 9-239–23.
Agung, IG.A. A., Sukerta, IM., Raka, D. N. dan Tariningsih, D. 2016. Kedelai Lokal Bali, Bahan Baku Tempe Tinggi Nutrisi, Antioksidan Dan Organoleptik Serta Berkhasiat Obat. Agrimeta. 6(12): 87–92.
Amiroh, A., Aminuddin, M. I. dan Ardiansah, R. 2020. Respon Pemberian Macam Dosis Dan Interval Waktu Apliksasi Trichoderma sp. Terhadap Produksi Tanaman Kedelai (Glycine max L.). AGRORADIX : Jurnal Ilmu Pertanian, 4(1): 6–14.
Baihaqi, A., Nawawi, M. dan Abadi, A.L. 2013. Teknik Aplikasi Trichoderma sp. Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.). Jurnal Produksi Tanaman. 1(3): 31-39.
Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (BALITKABI). Penyakit Busuk Batang Sclerotium rolfsii pada Tanaman Aneka Kacang. http://balitkabi.litbang.pertanian.go.id/infotek/penyakit-busuk-batang-sclerotium-rolfsii-pada-tanaman-aneka-kacang/. Diakses pada tanggal 28 Desember 2020.
Castro, O. R.H. A., Cornejo, C, L., Rodriguez, M., and J. Bucio. L. 2009. The Role Of Microbial Signals In Plant Growth Ang Development. Plant signaling and Behavior. 4(8): 701 – 712.
Chamzurni, T., Sriwati, R. dan Selian, R.D. 2011. Efektivitas Dosis Dan Waktu Aplikasi Trichoderma virens Terhadap Serangan Sclerotium rolfsii Pada Kedelai. J. Floratek. 6(1): 62-73.
Dendang, B., dan Hani, A. 2014. Efektivitas Trichoderma spp. dan Pupuk Kompos Terhadap Pertumbuhan Bibit Sengon (Falcataria mollucana). Jurnal Penelitian Agroforestry. 2(1): 13–19.
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali. 2021. Kinerja Produksi Kedelai Provinsi Bali 2016-2020. https://distanpangan.baliprov.go.id/kinerja-produksi-kedelai-provinsi-bali-2016-2020/. Diakses pada tanggal 31 Desember 2021.
Hakim, N., Nyapka, M. Y., Lubis, A.M., Nugroho, S. G., Diha, M.A., Hong, G.B. and Bailey, A.A. 1986. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung. Bandar Lampung. 488 hal.
Hasari, S.A., Temaja, IG.R.M. Sudiarta, IP. dan Wirya, G.N.A.S. 2018. Efektivitas Trichoderma sp. yang Ditambahkan pada Kompos Daun untuk Pengendalian Penyakit Layu Fusarium pada Tanaman Stroberi (Fragaria sp.) di Desa Pancasari Kabupaten Buleleng. E-jurnal Agroekoteknologi Tropika.7(3): 437-446.
Herlina, L. dan Dewi. 2010. Penggunaan Kompos Aktif Trichoderma Harzianum dalam Meningkatkan Pertumbuhan Tanaman Cabai. Sainteknol: Jurnal Sains dan Teknologi. 8(2): 11-25.
Lakitan, B. 2001. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Rajawali Press. Jakarta.
Lestari, P., Susilowati, D.N. dan Riyanti, E.I. 2007. Pengaruh Hormon Asam Indol Asetat yang Dihasilkan oleh Azospirillum sp. Terhadap Perkembangan Akar Padi. Jurnal AgroBiogen. 3(2): 66 – 71.
Lingga, P. dan Marsono. 2003. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta Timur.
Mulyani, R.B., Melhanah. dan Radityo. 2011. Aplikasi Trichoderma Isolat Plk-1 dan Waktu Inkubasi Pupuk Kandang Ayam di Tanah Gambut Untuk Pengendalian Penyakit Busuk Pangkal Batang Jagung Manis. Jurnal Agri Peat. 18 Juni 2011.
Nurzannah, S.E., Lisnawati. dan Bakti, D. 2014. Potensi Jamur Endofit Asal Cabai Sebagai Agens Hayati untuk Mengendalikan Layu Fusarium (Fusarium oxysporum) pada Cabai dan Interaksinya. Jurnal Online Agroekoteknologi. 2(3): 1230-1238.
Notarianto, R dan Lerdi, L. 2017. Pengaruh Aplikasi Trichoderma sp. Terhadap Serangan Layu (Sclerotium rolfsii) pada Kacang Tanah (Arachis hypogen L.). Jurnal Ilmiah Respati. 8(1).
Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan. 2014. Pengendalian Penyakit Jamur Akar Putih (JAP) pada Pembibitan Karet dengan Trichoderma sp. http://Perkebunan.litbang.pertanian.go.id. Diakses pada tanggal 20 Oktober 2021.
Sari, R. dan Prayudyaningsih, R. 2015. Rhizobium: Pemanfaatannya Sebagai Bakteri Penambat Nitrogen. Info Teknis EBONI. 12(1): 51-64.
Satria, N., Wardati. dan Khoiri, M.A. 2015. Pengaruh Pemberian Kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit dan Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan Bibit Tanaman Gaharu (Aquilaria malaccencis). JOM Faperta. 2(1).
Semangun, H. 2007. Penyakit-Penyakit Tanaman Hortikultura di Indonesia Edisi II. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Singh, P.K. and Kumar, V. 2011. Biological Control of Fusarium Wilt of Chrysanthemum with Trichoderma and Botanicals. Journal Agric Tech. 7(6): 1603-1613.
Sopialena. 2018. Pengaruh Pemberian Trichoderma sp. Pada Tanaman Tomat Terhadap Faktor-Faktor Produksi. Jurnal AGRIFOR. 17(2): 345-354.
Sorensen, R.C. and Penas, E.J. 2001. Nitrogen Fertilization of Soybean. Agr, Jour. 70: 213 – 216.
Sudantha, I. M. 2010. Pengujian Beberapa Jenis Jamur Endofit dan Saprofit Trichoderma spp. terhadap Penyakit Layu Fusarium pada Tanaman Kedelai. Jurnal Agroteksos. 20(2): 90-102.
Syahnen., Sirait, D.D.N., dan Pinem,S.E. 2014. Teknik Uji Mutu Agens Pengendali Hayati (ABK) di Laboratorium. Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Medan.
Ulfa, M., Waluyo, E. A. dan Martin, E. 2009. Pengaruh Inokulasi Fungi Mikoriza Arbuskula Glomus clorum, Glomus etunicatum, dan Gigaspora sp. Terhadap Pertumbuhan Semai Mahoni dan Seru. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman. 6(5): 273-280.
Vagiri, M., Johansson, E. and Rumpunen, K. 2017. Phenolic Compounds In Black Currant Leaves – An Interaction Between The Plant And Foliar Diseases. Journal of Plant Interaction. 1(12): 193-199.
Diterbitkan
2022-09-02
##submission.howToCite##
OKTAVIAWATI, Candra Dewi; SUDIRGA, Sang Ketut; HARDINI, Junita. PEMANFAATAN Trichoderma spp. SEBAGAI BIOKONTROL Sclerotium rolfsii Sacc. PADA TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.). SIMBIOSIS, [S.l.], v. 10, n. 2, p. 199-210, sep. 2022. ISSN 2656-7784. Tersedia pada: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/simbiosis/article/view/82812>. Tanggal Akses: 19 may 2024 doi: https://doi.org/10.24843/JSIMBIOSIS.2022.v10.i02.p07.
Bagian
Articles

##plugins.generic.recommendByAuthor.heading##

1 2 > >>