Trichoderma spp. AS BIOCONTROL Sclerotium rolfsii Sacc. ON SOYBEAN PLANTS (Glycine max L.)
Abstract
Sclerotium rolfsii Sacc. on soybeans was one of the diseases in the cultivation that caused a decrease in soybeans (Glycine max L.) production. One of the efforts in increasing the growth and the resistance of the soybean was by using the biological agent named Trichoderma spp. This study aimed to control the intensity of the Sclerotium rolfsii that can cause disease in soybeans. this research was conducted from July 2021 to September 2021 at the Biochemical laboratory and at the Green House owned by the Biology Department FMIPA, Udayana University. The research used an completely randomized design (CRD) with five treatments; a) growing media without the treatment (control); b) growing media + 10 g Trichoderma spp., and without S. rolfsii; c) growing media without Trichoderma spp., + 5 g S. rolfsii; d) growing media + 15 g Trichoderma spp., and 5 g S. rolfsii; e) growing media + 20 g Trichoderma spp., and 5 g S. rolfsii. In this research, the treatment was repeated 5 times and 25 combinations of treatments were obtained. Analysis of Variance (ANOVA) was used in this study to analyze the data, it was found that there was a different result <0,05, then it was continued by using the analysis of Post Hoc Duncan Test. According to the research, it was found that there were two different results. Based on in vitro method, it can be concluded that Trichoderma spp. can inhibit S. rolfsii by about 55,56%. Meanwhile, based on in vivo method, it can be concluded that Trichoderma spp. can inhibit S. rolfsii about 40% which the optimal dose of Trichoderma spp. was about 20 g, the highest plant height was 64.4 cm, the highest average dry weight of shoots was 5.1 g, the highest average dry weight of roots was 0.5 g, and the highest average pod weight was 17.0 g.
Downloads
References
Agung, IG.A. A., Sukerta, IM., Raka, D. N. dan Tariningsih, D. 2016. Kedelai Lokal Bali, Bahan Baku Tempe Tinggi Nutrisi, Antioksidan Dan Organoleptik Serta Berkhasiat Obat. Agrimeta. 6(12): 87–92.
Amiroh, A., Aminuddin, M. I. dan Ardiansah, R. 2020. Respon Pemberian Macam Dosis Dan Interval Waktu Apliksasi Trichoderma sp. Terhadap Produksi Tanaman Kedelai (Glycine max L.). AGRORADIX : Jurnal Ilmu Pertanian, 4(1): 6–14.
Baihaqi, A., Nawawi, M. dan Abadi, A.L. 2013. Teknik Aplikasi Trichoderma sp. Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.). Jurnal Produksi Tanaman. 1(3): 31-39.
Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (BALITKABI). Penyakit Busuk Batang Sclerotium rolfsii pada Tanaman Aneka Kacang. http://balitkabi.litbang.pertanian.go.id/infotek/penyakit-busuk-batang-sclerotium-rolfsii-pada-tanaman-aneka-kacang/. Diakses pada tanggal 28 Desember 2020.
Castro, O. R.H. A., Cornejo, C, L., Rodriguez, M., and J. Bucio. L. 2009. The Role Of Microbial Signals In Plant Growth Ang Development. Plant signaling and Behavior. 4(8): 701 – 712.
Chamzurni, T., Sriwati, R. dan Selian, R.D. 2011. Efektivitas Dosis Dan Waktu Aplikasi Trichoderma virens Terhadap Serangan Sclerotium rolfsii Pada Kedelai. J. Floratek. 6(1): 62-73.
Dendang, B., dan Hani, A. 2014. Efektivitas Trichoderma spp. dan Pupuk Kompos Terhadap Pertumbuhan Bibit Sengon (Falcataria mollucana). Jurnal Penelitian Agroforestry. 2(1): 13–19.
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali. 2021. Kinerja Produksi Kedelai Provinsi Bali 2016-2020. https://distanpangan.baliprov.go.id/kinerja-produksi-kedelai-provinsi-bali-2016-2020/. Diakses pada tanggal 31 Desember 2021.
Hakim, N., Nyapka, M. Y., Lubis, A.M., Nugroho, S. G., Diha, M.A., Hong, G.B. and Bailey, A.A. 1986. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung. Bandar Lampung. 488 hal.
Hasari, S.A., Temaja, IG.R.M. Sudiarta, IP. dan Wirya, G.N.A.S. 2018. Efektivitas Trichoderma sp. yang Ditambahkan pada Kompos Daun untuk Pengendalian Penyakit Layu Fusarium pada Tanaman Stroberi (Fragaria sp.) di Desa Pancasari Kabupaten Buleleng. E-jurnal Agroekoteknologi Tropika.7(3): 437-446.
Herlina, L. dan Dewi. 2010. Penggunaan Kompos Aktif Trichoderma Harzianum dalam Meningkatkan Pertumbuhan Tanaman Cabai. Sainteknol: Jurnal Sains dan Teknologi. 8(2): 11-25.
Lakitan, B. 2001. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Rajawali Press. Jakarta.
Lestari, P., Susilowati, D.N. dan Riyanti, E.I. 2007. Pengaruh Hormon Asam Indol Asetat yang Dihasilkan oleh Azospirillum sp. Terhadap Perkembangan Akar Padi. Jurnal AgroBiogen. 3(2): 66 – 71.
Lingga, P. dan Marsono. 2003. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta Timur.
Mulyani, R.B., Melhanah. dan Radityo. 2011. Aplikasi Trichoderma Isolat Plk-1 dan Waktu Inkubasi Pupuk Kandang Ayam di Tanah Gambut Untuk Pengendalian Penyakit Busuk Pangkal Batang Jagung Manis. Jurnal Agri Peat. 18 Juni 2011.
Nurzannah, S.E., Lisnawati. dan Bakti, D. 2014. Potensi Jamur Endofit Asal Cabai Sebagai Agens Hayati untuk Mengendalikan Layu Fusarium (Fusarium oxysporum) pada Cabai dan Interaksinya. Jurnal Online Agroekoteknologi. 2(3): 1230-1238.
Notarianto, R dan Lerdi, L. 2017. Pengaruh Aplikasi Trichoderma sp. Terhadap Serangan Layu (Sclerotium rolfsii) pada Kacang Tanah (Arachis hypogen L.). Jurnal Ilmiah Respati. 8(1).
Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan. 2014. Pengendalian Penyakit Jamur Akar Putih (JAP) pada Pembibitan Karet dengan Trichoderma sp. http://Perkebunan.litbang.pertanian.go.id. Diakses pada tanggal 20 Oktober 2021.
Sari, R. dan Prayudyaningsih, R. 2015. Rhizobium: Pemanfaatannya Sebagai Bakteri Penambat Nitrogen. Info Teknis EBONI. 12(1): 51-64.
Satria, N., Wardati. dan Khoiri, M.A. 2015. Pengaruh Pemberian Kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit dan Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan Bibit Tanaman Gaharu (Aquilaria malaccencis). JOM Faperta. 2(1).
Semangun, H. 2007. Penyakit-Penyakit Tanaman Hortikultura di Indonesia Edisi II. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Singh, P.K. and Kumar, V. 2011. Biological Control of Fusarium Wilt of Chrysanthemum with Trichoderma and Botanicals. Journal Agric Tech. 7(6): 1603-1613.
Sopialena. 2018. Pengaruh Pemberian Trichoderma sp. Pada Tanaman Tomat Terhadap Faktor-Faktor Produksi. Jurnal AGRIFOR. 17(2): 345-354.
Sorensen, R.C. and Penas, E.J. 2001. Nitrogen Fertilization of Soybean. Agr, Jour. 70: 213 – 216.
Sudantha, I. M. 2010. Pengujian Beberapa Jenis Jamur Endofit dan Saprofit Trichoderma spp. terhadap Penyakit Layu Fusarium pada Tanaman Kedelai. Jurnal Agroteksos. 20(2): 90-102.
Syahnen., Sirait, D.D.N., dan Pinem,S.E. 2014. Teknik Uji Mutu Agens Pengendali Hayati (ABK) di Laboratorium. Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Medan.
Ulfa, M., Waluyo, E. A. dan Martin, E. 2009. Pengaruh Inokulasi Fungi Mikoriza Arbuskula Glomus clorum, Glomus etunicatum, dan Gigaspora sp. Terhadap Pertumbuhan Semai Mahoni dan Seru. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman. 6(5): 273-280.
Vagiri, M., Johansson, E. and Rumpunen, K. 2017. Phenolic Compounds In Black Currant Leaves – An Interaction Between The Plant And Foliar Diseases. Journal of Plant Interaction. 1(12): 193-199.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.