Identitas Nasional dan Konstruksi Pasif dalam Bahasa Indonesia

  • I Wayan Teguh Universitas Udayana

Abstract

Bahasa Indonesia  have many functions. One of the functions is as the symbol of the national identity. This function is closely connected with the statement that “language is the mirrors of the nation”. This means that that the way of thinking of the nation can be learned through is language. This further means that language affects the way of thinking of the community as well as the way they perceive their environment. In connection to this, in this article is discussed one of the mirrors of the national identity, which is the bahasa Indonesia, particularly  the passive construction in this language. This considered of significance because in the passive construction the agent or the actor rule is not given. 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Alisyahbana, Sutan Takdir. (1978). Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia. Jakarta: Dian Rakyat.

Alwi, Hasan dkk. (1993). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Ardhana, I Ketut, F.X. Soenaryo, Sulandjari, dan I Putu Suwitha. (2012). Komodifikasi Identitas Bali Kontemporer. Denpasar: Pustaka Larasan.

Astawa, Nyoman Sidi. (2011). “Transformasi Identitas Keyakinan Keagamaan

Masyarakat Dayak di Kalimantan Tengah”. Jurnal Agama Hindu, IX (11), hlm. 1—15.

Beratha, N.L. (2012). “Frasa Bahasa Bali Kuna dan Perkembangannya ke Bahasa Bali Modern”. Jurnal Kajian Bali.

Djajasudarma, T. Fatimah. (1986). “Melalui Bahasa Manusia Membudaya”. Dalam Majalah Koridor. Bandung: Fakultas Pascasarjana Universitas Padjadjaran.

Djajasudarma, T. Fatimah. (1993). Metode Linguistik (Ancangan Metode Penelitian dan Kajian). Bandung: Eresco.

Fokker, A.A. (1980). Pengantar Sintaksis Bahasa Indonesia. Jakarta: Pradnya Paramita.

Gunawan, Ida Bagus Made Sadu, I Gusti Agung Paramita, I Gusti Ngurah Saputra, dan I Gusti Ngurah Teguh Arya. (2020). “Jamali: Identitas Hindu di Dusun Bongso Wetan dan Kulon, Desa Pengalangan, Gresik, Jawa Timur”. Jurnal Dharmasmrti, hlm. 61—66.

Halim, Amran. (1980). Politik Bahasa Nasional II. Jakarta: Balai Pustaka.

Kridalaksana, Harimurti. (1984). “Tata Bahasa Deskriptif Bahasa Indonesia: Sintaksis”. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Lampe, Ilyas. (2010). “Identitas Etnik dalam Komunikasi Politik”. Jurnal Ilmu Komunikasi, 8 (3), September—Desember 2010, hlm. 299—313.

Maarif, Syafii Ahmad. (2012). Politik Identitas dan Masa Depan Pluralisme Kita. Jakarta: Democracy Project.

Muhadjir, Noeng. (1992). Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Rake Sarasin.

Mulyana, Deddy. (2009). “Perubahan Identitas Etnik: Suatu Telaah Kepustakaan”. Dalam Komunikasi Antarbudaya Panduan Berkomunikasi dengan Orang-Orang Berbeda Budaya. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nirwanto, P.B. (1997). Antipasif dalam Bahasa Indonesia”. Jurnal Linguistika: Wahana Pengembang Cakrawala Linguistik. Denpasar: Program Magister (S-2) Linguistik, Universitas Udayana.
Parera, Jos Daniel. (1985). “Bahasa Indonesia dan Bahasa Daerah Dilihat dari Segi Sosiopolitikolinguistik”. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Putra, I Made Ardana. (2002). “Budaya Lokal dalam Konteks Global”. Poestaka: Jurnal Ilmu-Ilmu Budaya, III (3), hlm. 1—15.

Santoso, Budi. (2017). “Bahasa dan Identitss Budaya”. Sabda: Jurnal Kajian Kebudayaan. 1 (1), hlm. 44—49.

Sudaryanto. (1991). Tata Bahasa Baku Bahasa Jawa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.

Sudaryanto. (2015). Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan secara Linguistis. Yogyakarta: Sanata Dharma University Press.
Published
2023-05-29
How to Cite
TEGUH, I Wayan. Identitas Nasional dan Konstruksi Pasif dalam Bahasa Indonesia. Humanis, [S.l.], v. 27, n. 2, p. 189-196, may 2023. ISSN 2302-920X. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/sastra/article/view/96873>. Date accessed: 29 apr. 2024. doi: https://doi.org/10.24843/JH.2023.v27.i02.p07.
Section
Articles