The Positive Politeness Strategies Used by Johnny Cash and Larry King in the Interview on CNN
Abstract
Wawancar biasanya di lakukan dengan percakapan yang langsung antara pewawancara dengan yang di wawancara. Sehubungan dengan studi ini, sebuah wawancara antara Johnny Cash dan Larry King menampilkan percakapan yang khusus yang mana sangat menarik untuk di teliti karena menampilkan makna-makna kesopanan selama percakapan. Jurnal ini berjudul The Positive Politeness Strategies Used by Johnny Cash and Larry King in the Intreview on CNN. Jurnal ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis dari makna kesopanan yang positif berdasarkan dari teori oleh Brown dan Levinson (1987) dan politeness maxim oleh Leech (1983) sebagai teori pendukung dan alasan kenapa strategi dari makna kesopanan ini di aplikasikan. Data di daperoleh melalui metode dokumentasi. Proses pengambilan data di lakukan dengan mengunduh interview dan naskah dari internet. Dan menonton video wawancara, teknik pencatatan juga di lakukan. Data di presentasikan melalui metode kulitatif, dan di analisa menggunkan metode deskriptif. Dapat disimpulkan dan di temukan beberapa penggunaan strategi makna kesopnan oleh Johnny Cash di antaranya strategy 2 (Exaggerate), startegy 3 (Intensify interest to H), strategy 4 (Use in- group identity markers), strategy 5 (Seek agreement), strategy 6 (Avoid disagreement), strategy 7 (Presuppose/ raise/ assert common ground), strategy 8 (Joke), strategy 9 (Assert or presuppose S’s knowledge of concern for H’s wants). Dan Larry King menggunkan strategy 1 (Notice attend to H), strategy 4 (Use in- group identity markers), strategy 5 (seek agreement), strategy 9 (Assert or presuppose S’s knowledge of and concecrn for H’s wants), strategy 10 (Offer and promise), strategy 11 (Be optimistic), strategy 12 (Include both S and H in the activity), strategy 13 (Give or ask for reasons), strategy 15 (Give gift to H). Berdasarkan dari politeness maxim ditemukan: The Approbation Maxim, The Agreement Maxim, The Sympathy Maxim yang mana telah di analisa sebagai teori pendukung. Alasan mengapa strategi dari makna kesopanan yang positif digunakan karena konteks dari situasi (hubungan antara peserta, keadaan, dan topik) karena percakapan berlangsung dalam keadaan wawancara.