Warisan Budaya Leluhur Desa Sapit Zaman Pra Aksara yang Menjadi Identitas Masyarakat Lombok
Abstract
Sapit is a village that is rich in natural resources and in the hospitality of its people. This village is also rich in cultural heritage in the form of relics of the pre-literate era, or the period before writing. The purpose of this study is to reveal information related to the pre-literate heritage of Sapit village as evidence of the identity of the Lombok people. This research uses a descriptive qualitative method, which is carried out through the data collection stage, including observation, interviews, and documentation. Furthermore, the data analysis techniques in this study are data collection, data reduction, and data presentation, as well as drawing conclusions about the cultural heritage of the pre-literate Sapit village. The results showed that Sapit village has a wealth of cultural heritage in the form of pre-literate relics, including dolmens, sarcophagi, punden, beads, menhirs, stone lisung, and statues
Downloads
References
Amrina, L. (2021). Studi Perubahan Sosial Dan Respon Masyarakat Lokal Akibat Perkembangan Pariwisata Di Desa Sapit Kabupaten Lombok Timur. 1(October), 133–162. http://eprints.unram.ac.id/22800/
Bellamy, J. A. (2016). A New Reading of The Namarah Inscription. 105(1), 31–51.
Diandra, P. N. (2019). Peninggalan Prasejarah Batu Petroglif di Korea.
Futrie, D. W. (2019). Situs Peninggalan Kolonial Belanda di Kabupaten Bungo Sebagai Sumber Belajar Sejarah.
Hegusti Dunfa Safa Irianto, Sumarno, M. (2015). Pemanfaatan Situs Seputih di Desa Seputih Kecamatan Mayang Kabupaten Jember Sebagai Media Pembelajaran Sejarah. Artikel Ilmiah Mahasiswa, 1(1), 1–10.
Kuswandi, A., Purwatih, A. R., & Nuraini, S. (2018). Pengembangan Kawasan Pariwisata dalam Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Governance, 8(1), 82–101.
Nana Supriatna, K. M. R. (2006). IPS Terpadu (Sosiologi, Geografi, Ekonomi, Sejarah). PT Grafindo Media Pratama.
Prama Saputra, I. G., Setiawan, I. K., & Palupi Titasari, C. (2018). Prasasti Kintamani E Kajian Epigrafi. Humanis, 22, 6. https://doi.org/10.24843/jh.2018.v22.i01.p02
Ramdani, E. (2018). Model Pembelajaran Kontekstual Berbasis Kearifan Lokal Sebagai Penguatan Pendidikan Karakter. Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial, 10(1), 1–10.
Sukarni, S., & Windhari, G. A. E. (2017). Pengrajin Batik Sasambo Di Desa Rembitan Dalam Membentuk Wisata Berbasis Batik Sasambo. Lumbung Inovasi: Jurnal …, 2, 23–28. http://journal-center.litpam.com/index.php/linov/article/view/410
Sukasih, N. K. (2015). Peninggalan Sarkofagus dan Nekara di Desa Pakraman Manikliyu, Kintamani, Bangli, Bali (Studi Tentang Bentuk, dan Potensinya Sebagai Media Pembelajaran Sejarah di SMA).
Sutrisno, E., Iriyanti, S., & Ratnasari, S. D. (2020). Pengembangan Song Terus Sebagai Objek Wisata Edukasi PraSejarah di Pacitan. Jurnal Penelitian Pendidikan, 12(2), 1741–1745.
Swastika, K. (2020). Kebudayaan Megalitik di Indonesia Persebaran, Tipologi, Asal-usul, dan Kronologinya. LaksBang PressIndo.
Tantri Raras Ayuningtyas, Anis Syatul Hilmiah, R. R. (2018). Pemanfaatan Situs Peninggalan Sejarah di Kabupaten Bondowoso Sebagai Pengembangan Sumber Belajar di Sekolah Lanjutan Tingkat Atas di Kabupaten Bondowoso. Historia, 6(1), 139–150.
Yuwono, J. S. E. (1995). Rekontemplasi Periodisasi Prasejarah di Indonesia Berkala Arkeologi. Berkala Arkeologi, 15(3), 144–149. https://doi.org/10.30883/jba.v15i3.687
Zakaria. (2018). Desa Sade Sebagai Tujuan Wisata Budaya. 1–12.
Zeheskiel Edo Ardianza, Sukardi, A. S. (2017). Kebudayaan Manusia Prasejarah di Desa Tanjung Aro Sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah. Kronik: Journal of History Education and Historiography, 1(1), 14–22.