Kesetaraan Hak Warga Kolok sebagai Wujud Integrasi Sosial Warga Desa Bengkala
Abstract
Deaf mute villager in Bengkala village is called as kolok villager. In Bengkala Village, kolok villager as disabled community is not getting discriminated by society. This research intend to study about equality rights for kolok villager in Bengkala Village. Theory used in this study is Functionalism Structural Talcott Parsons. The research method are interview and observation. The result shows that kolok villager are accepted by Bengkala Village society. Because basically normal villager and kolok villager are related. The equality rights are art right, education right, economy right, and voting right.
Downloads
References
Andika, R. F., Noak, P. A., Bandiyah. (2018). Desa Bengkala Dan Pemenuhan Hak Politik Dalam Pemilu (Studi Kasus Kaum Disabilitas Desa Bengkala Dalam Pemilukada 2017). Politika Udayana, 1(1).
Angelita, C. (2021). Eksistensi Sekaa Janger Kolok di Desa Bengkala, Buleleng, Bali. Denpasar: Universitas Udayana.
Basuki, U. (2012). Perlindungan HAM dalam Negara Hukum Indonesia: Studi Ratifikasi Konvensi Hak-hak Disabilitas (Convention on The Rights of Persons with Disabilities). SOSIO-RELIGIA, 10(1), 17-34.
Basyir, K. (2016). Membangun Kerukunan Antarumat Beragama berbasis Budaya Lokal Menyama Brayadi Denpasar Bali. Religió: Jurnal Studi Agama-agama, 6(2), 186-206.
Darma, I. P., & Rusyidi, B. (2015). Pelaksanaan Sekolah Inklusi Di Indonesia. Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(2), 147-300.
Desa Bengkala. 2017. http://bengkala-buleleng.desa.id/index.php/first/artikel/22a
Endraswara, Suwardi. (2012). Metodologi Penelitian Kebudayaan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Harnovisah. (2019). Metodolgi Penelitian. Jakarta : Universitas Mercu Buana.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2016). Kamus Besar Bahasa Indonesia https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/hak
Koentjaraningrat. (1983). Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia.
Michi, S. A. (2017). Analisis Genealogi & Mean Matrimonial Radius Populasi Tuli-Bisu di Desa Bengkala, Buleleng, Bali. AntoUnairDotNet, 6(2), 213-222.
Payuyasa, I N. (2016). Eksistensi dan Perspektif Nilai Moral Janger Kolok di Desa Bengkala Singaraja. https://www.isi-dps.ac.id/artikel/eksistensi-dan-perspektif-nilai-moral-janger-kolok-di-desa-bengkala-singaraja/
Pertiwi, N. N. M. A. (2014). Perkembangan Sekaa Janger Kolok di Desa Bengkala, Kubutambahan, Buleleng Periode 1998-2011. Widya Winayata: Junal Pendidikan Sejarah, 2(1).
Rahayu, S & Dewi, U. (2013). Pelayanan Publik Bagi Pemenuhan Hak-Hak Disabilitas Di Kota Yogyakarta. Jurnal Natapraja Kajian Ilmu Administrasi Negara, 1(1).
Renawati, P. W. (2017). KEM Pertaminaflip Eksistensi KEM Bengkala Singaraja–Bali Ditinjau dari Aspek Kebudayaan. UNES Journal of Community Service, 2(1).
Ritzer, George. (2016). Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Rajawali Press: Jakarta.
Sudiastuti, Putu. (2005). Interaksi Sosial Warga Tuli bisu (kolok) Di Desa Bengkala Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng. Denpasar: Jurusan Antropologi Fakultas Sastra Universitas Udayana.
Suparlan, P. (2011). Simposium Internasional Antropologi ke-2 Kesetaraan Warga Dan Hak Budaya Komuniti Dalam Masyarakat Majemuk Indonesia. Jurnal Antropologi Indonesia.
Suteja, I M. D. (1996). Adaptasi Kehidupan Penyandang Tuli Bisu di Desa Bengkala Kecamatan Kubutambahan Kabupaten Buleleng. Denpasar: Jurusan Antropologi Fakultas Sastra Universitas Udayana.
Turama, A. R. (2018). Formulasi Teori Fungsionalisme Struktural Talcott Parsons. Eufoni Journal of Language, Literary and Cultural Studies, 2(2), 58-69.
Yani, N. K. T. M. (2020). Pemberdayaan Anak Tuli Bisu dalam Pendidikan Inklusi di Desa Bengkala, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Bali. Denpasar: Universitas Udayana.