Pergulatan Perempuan dalam Revolusi Fisik di Bali
Abstract
This study discusses the role of women in the Physical Revolution in Bali. The appearance of a woman in the history of politics in Bali as a leader has been seen since ancient Balinese times. However, the rise of women seems to have only been seen when the government established the Shanti Girls School. Armed with knowledge and experience in the field of organization, Balinese women are aware of the importance and meaning of independence for a nation. When the Dutch colonial government and NICA troops returned to occupy Bali in March 1946, women played a very important role in defending the independence of the Republic of Indonesia. Women played various roles, such as in the logistics sector as a member of the soup kitchen in charge of providing various types of food to the fighters; in the health sector by helping fighters who were injured and also supplying various types of medicine to the fighters; as a liaison in charge of conveying information on the state of the fighters and the state of the enemy to the leader of the fighters.
Downloads
References
Meleong, Lexy J. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Ni'mah, K. (2020). Diskriminasi Gender dalam Novel Tarian Bumi Karya Oka Rusmini (Doctoral dissertation, universitas jambi).
Parawansa, K. I. (2003). Pemberdayaan perempuan dalam pembangunan berkelanjutan. Bali, hlm, 1-15.
Pendit, S. (1979). Bali Berjuang. Jakarta: Gunung Agung.
Pidada, I. B. A. (2018). Bentuk-Bentuk Tindakan Belanda Terhadap Pejuang Pada Masa Revolusi Fisik Di Bali. Kulturistik: Jurnal Bahasa dan Budaya, 2(1), 9-18.
Ratja, Ida Bagus. (2013). Revolusi Fisik di Bali 1946-1949. Denpasar: Pemerintah Provinsi Bali Biro Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Provinsi Bali. Agung, A.A. Gde Putra Dkk. 1992/1993. Sejarah Revolusi Kemerdekaan Daerah Bali. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Sadiah, S. (2018). Peranan Ny. Sumarsih Yati Arudji Kartawinata Dalam Laskar Wanita Indonesia (LASWI) Tahun 1945-1949 (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri" Sultan Maulana Hasanuddin" Banten).
Sadili, Saparinah. (1988). Pengembangan Diri Wanita dalam Keluarga dan Lingkungan Sosial. Jakarta. Djambatan.
Sadili, Saparinah. (1995). “Pengantar Tentang Kajian Perempuan”, dalam T.O. Ibromi (Ed.), Kajian Perempuan Dalam Pembangunan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Safitri, A. (2018). Pemikiran Soekarno Tentang Perempuan (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri" Sultan Maulana Hasanuddin" Banten).
Sondarika, Wulan. (2017). Peran Wanita Dalam Perjuangan Kemerdekaan Indonesia Masa Pendudukan Jepang. Jurnal Historia. Vol. 5 No. 2.Hlm 2337-4712.
Suhardono, Edy. (2016). Teori Peran: Konsep, Derivasi dan Implikasinya. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sukiada, I. N. Politik Gender Orde Baru Dan Keterpinggiran Perempuan Bali Dalam Kancah Politik.
Sumaryani, N. M., & Rahayu, N. W. S. (2020). Chāndogya Upaniṣad: Pengetahuan Esensial Dari Veda. Vidya Darśan: Jurnal Filsafat Hindu, 2(1), 36-43.
Tirtayasa, I Gusti Bagus Meraku Dkk. (2000). Sejarah Perjuangan Kemerdekaan Rakyat Buleleng 1945-1950. Bandung: Ganesa Exact.
Tirtayasa, I Gusti Bagus Meraku. (1994). Bergerilya Bersama Ngurah Rai. Denpasar: Bali Post.
Wirawan, A. A. Bagus Dkk. (2017). Inventarisasi Peristiwa dan Tokoh Sejarah. Denpasar: Dinas Kebudayaan Provinsi Bali.