THE CHARACTERIZATION IN WELTY A VISIT OF CHARITY
Abstract
Sebuah karya sastra yang dibuat berdasarkan imajinasi penulis dan umumnya mencerminkan kondisi sosial, yang menggunakan lingkungan sosial di sekitarnya sebagai dasar. Wellek dan Warren (1973:39) menyatakan bahwa karya sastra itu sendiri membenarkan semua kepentingan kita dalam kehidupan seorang penulis, dalam lingkungan sosial dan seluruh proses sastra.
Untuk menganalisa sebuah karya sastra diperlukan mengidentifikasi bagian-bagian terpisah untuk menentukan hubungan antara bagian-bagiannya untuk menemukan hubungan bagian tersebut dengan karya sastranya (Kenney, 1966:5). Novel adalah salah satu contoh prosa fiksi yang menggambarkan karakter dan memperkenalkan lebih dari satu kesan, efek atau emosi digambarkan sebagai cerita lama untuk menulis dalam sebuah buku. Karakter merupakan salah satu aspek penting, ia membawa berita dari penulis yang dapat membawa berbagai nilai dalam kehidupan manusia seperti moralitas, pendidikan dan banyak lainnya.
Dalam studi ini, cerita berjudul A Visit of Charity dipilih untuk dianalisa. Penulis menggambarkan suatu tema tentang kepentingan diri sendiri dan ketidakpekaan melalui tindakan tokoh Marian, terutama di akhir cerita. Marian datang untuk memberikan sesuatu, yaitu pot tanaman, bukan dirinya sendiri. Dia bahkan tidak memberikan waktu seperti yang diberikan gadis yang lainnya yaitu membaca alkitab kepada perempuan tua di rumah tersebut. Saat ia berteriak untuk menunggu bus, melompat pada, dan menggigit buah apel, dia tidak menunjukkan perasaan yang tersentuh. Dia hanya menginginkan mendapatkan nilai tambah pada kunjungannya, tidak ada lagi yang penting.
Selanjutnya dalam cerita ini penulis mengatakan bahwa amal palsu dapat menghancurkan kemanusiaan yang berpura-pura mengakui. Orang-orang seperti Marian bertindak baik karena tugas atau untuk keuntungan pribadi yang telah menciptakan Rumah panti asuhan bagi orang tua dan kondisi yang telah membuat penduduk marah, dan merasa tidak suka. Marian meninggalkan dua wanita tua di panti asuhan tersebut merasa lebih kesepian dan putus asa. Kunjungan semacam ini bukanlah kunjungan sosial tentunya.