SYMBOLIC IMAGERY IN CRANE’S THE BLUE HOTEL
Abstract
Untuk menganalisis sebuah karya sastra diperlukan mengidentifikasi bagian-bagian terpisah untuk menentukan hubungan antara bagian-bagiannya untuk menemukan hubungan bagian tersebut dengan karya sastranya (Kenney, 1966:5). Novel adalah salah satu contoh prosa fiksi yang menggambarkan karakter dan memperkenalkan lebih dari satu kesan, efek atau emosi digambarkan sebagai cerita lama untuk menulis dalam sebuah buku.
Karakter merupakan salah satu aspek penting, ia membawa berita dari penulis yang dapat membawa berbagai nilai dalam kehidupan manusia seperti moralitas, pendidikan dan banyak lainnya dan sebuah karya sastra yang dibuat berdasarkan imajinasi penulis dan umumnya mencerminkan kondisi sosial, yang menggunakan lingkungan sosial di sekitarnya sebagai dasar. Wellek dan Warren (1973:39) menyatakan bahwa karya sastra itu sendiri membenarkan semua kepentingan kita dalam kehidupan seorang penulis, dalam lingkungan sosial dan seluruh proses sastra.
The Blue Hotel adalah judul sebuah cerita pendek yang ditulis oleh Stephan Crane, seorang penulis Amerika. Dalam hidupnya yang singkat, Crane menulis karya penting dalam bentuk aliran Realisme serta contoh awal Amerika dalam aliran Naturalisme dan Impresionisme . Dia diakui oleh para kritikus modern sebagai salah satu penulis paling inovatif dari generasinya.
Deskripsi yang aneh dari hotel yang diceritakan dalam The Blue Hotel memberikan pembacanya suatu sensasi bahwa ada makna tersembunyi yang belum ditemukan. Crane memulai dengan deskripsi yang menyenangkan tetapi juga menjemukan dari The Palace Hotel. Dia menggunakan deskripsi yang penuh misteri mengenai hotel ini dengan menyatakan hotel ini selalu berteriak dan melolong dan Crane melanjutkan dengan menggambarkan adegan yang menakutkan dengan membandingkan ruang utama kecil di hotel ini bagaikan gedung pengapian yang berisi kompor besar yang selalu berdengung seperti suara orang mengeram. Crane juga menciptakan suatu kontrol atas pembaca ketika mereka mulai melibatkan diri dan memperhatikan penjelasan dalam cerita yang ditulisnya.