Tata Ruang Penempatan Stasiun Srono di Banyuwangi
Abstract
Staatsspoorwegen once built a railway line in Banyuwangi connecting Rogojampi and Benculuk. The railroad line has supporting facilities in the form of stations. One of the stations owned by the Rogojampi-Benculuk line, namely Srono Station. The purpose of this study is to determine the spatial condition of the placement of Srono Station. This research is a qualitative research with a spatial approach. The data used in this research are primary and secondary data. Primary data used are observation and interview data obtained in the field, while secondary data used are literature studies (journals, books, colonial published magazines, and colonial published newspapers) and colonial published maps. Both data were analyzed using a spatial approach and presented in descriptive form. The analysis that has been done shows that the construction of the station adjacent to the T-junction of Kebaman Village, Srono Subdistrict was not built without reason, but was well considered. The spatial placement of Srono Station, which is adjacent to the road junction, provides benefits in terms of accessibility, economy, and environmental changes.
Downloads
References
Agusta, A. (2013). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Mobilitas Penduduk ke Desa Kota Bangun Dua Kecamatan Kota Bangun Kabupaten Kutai Kartanegara. EJournal Pemerintahan Ilmu Pemerintahan, Volume 1, Nomor 2, 2013: 862 - 874, 1(2), 862–874.
ANRI. (2015). Naskah Sumber Arsip Perkeretaapian di Indonesia.
Bawono, Agung., dkk. (2023). Laporan Akhir Identifikasi dan Interkoneksi Tingalan Arkeologi Sepanjang Jalur Rel Kereta Api Rogojampi-Benculuk. Denpasar.
Dammerman, K. W. (1924). Overzicht der Nederlandsch-Indische natuurmonumenten. Nederlandsch-Indische Vereeniging tot Natuurbescherming.
Al Jundi, F., Sulandjari, & Sunaryo, F. D. S. (2016). Perkembangan Pariwisata di Banyuwangi Pada Tahun 2000-2015. Humanis, 17, 36–42.
Handinoto, H. (1999). Perletakan Stasiun Kereta Api dalam Tata Ruang Kota-kota di Jawa (khususnya Jawa Timur) Pada Masa Kolonial. Dimensi (Journal of Architecture and Built Environment), 27(2).
Hermawan, I. (2013). Pengaruh Penempatan Stasiun Kereta Api Bandung bagi Pertumbuhan Kota Bandung. PURBAWIDYA: Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Arkeologi, 2(1), 37–49.
Hermawan, I. (2015). Penempatan Perhentian Kereta Api Pada Jalur Rangkasbitung – Labuan. PURBAWIDYA Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Arkeologi, 4(2), 137–149.
Hermawan, I. (2019). Kereta Api: Kuasa Ekonomi Masa Kolonial Belanda. Prosiding Balai Arkeologi Jawa Barat, 87–94.
Kuswati, A. S. (2012). Kriteria Penetapan Lokasi Stasiun Kereta Api Penumpang. Warta Penelitian Perhubungan, 24(3), 244–259.
Mursidi, A. & Soetopo, D. (2021). Toponimi Kecamatan Kabupaten Banyuwangi Pendekatan Historis. Klaten: Penerbit Lakeisha.
Nawiyanto. (2019). Fish Resource Exploitation in the Besuki Region During The Pre-New Order period. Advances in Social Science, Education and Humanities Research, 323. Doi: 10.2991/icossce-icsmc-18.2019.14.
Hasriyanti, D., & Syarif, E. (2022). Geografi Sumber Daya Implikasi Pendekatan dan Pengelolaan. Purbalinggat: Eureka Media Aksara.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional.
Reitsma, S. A. (1928). Korte geschiedenis der Nederlandsch-Indische spoor- en tramwegen. Weltevreden: G. Kolff & Co.
Tim Telaga Bakti Nusantara. (1997). Sejarah Perkeretaapian Indonesia Jilid 1. Bandung: Angkasa.
Waruwu, M. (2024). Pendekatan Penelitian Kualitatif: Konsep, Prosedur, Kelebihan dan Peran di Bidang Pendidikan. Afeksi: Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, 5(2), 198-211.
Yaqin, M. A. (2020). Pabrik Gula Soekawidi, Banyuwangi: Rekonstruksi Tingkat Efisiensi Lahan Pendukung Produksi Tahun 1915 Dan 1926 Melalui Analisis Jaringan Lori. (Skripsi). Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Sumber Berita Koran dan Majalah: Algemeen Handelsblad Voor Nederlandsch -Indië. (1930, 6 Juni). Op De “Brassan” Een Klein-Landbouw-Bedrijf. (koran).
De Indische Courant. (1926, 7 Juli). Niew Havenplan. Vervanging Van Banjoewangi? (Koran).
Nieuwenhuis., A. W., dkk. (1923, 2 Mei). Indië; geïllustreerd weekblad voor Nederland en koloniën. (Majalah).
Reitsma, S.A. (1947, 9 Oktober). Een En Ander Over Spoorwijdten, Meer In Het Bijzonder Over De Toepassing Van “Smalle” Spoorwidjten In Nederlandsch-Indië. Spoor- En Tramwegen Tijdschrift Voor het Spoor- En Tramwegwezen In Nederland En Indië Spoor En Tram. (Majalah).
Sumber Internet:
Suhendra. (2015, 11 September). Dibangun zaman Belanda, rel kereta banyak mati di era Orde Baru. Detik. https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3013064/dibangun-zaman-belanda-rel-kereta-banyak-mati-di-era-orde-baru
