DERAJAT KIFOSIS DENGAN KESEIMBANGAN STATIS DAN DINAMIS PADA LANSIA DI BANJAR BLIMBINGSARI, DESA BLIMBINGSARI, KECAMATAN MELAYA, KABUPATEN JEMBRANA
Abstract
ABSTRAK
Pendahuluan: Pertambahan usia mengakibatkan banyak perubahan seperti penurunan kontrol neuromuskuler, perubahan postur dan fungsional otot. Perubahan postur tubuh berupa peningkatan kurva kifosis thoracal pada lansia mengakibatkan penurunan kemampuan mempertahankan keseimbangan. Tubuh manusia mempertahankan keseimbangan bertujuan untuk menunjang tubuh saat melawan gravitasi. Keseimbangan memiliki peranan penting bagi lansia dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari seperti mandi, berjalan dan aktivitas lainnya secara mandiri. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan derajat kifosis dengan keseimbangan statis dan dinamis pada lansia di Banjar Blimbingsari, Desa Blimbingsari, Melaya, Jembrana.
Metode: Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan cros sectional dilaksanakan pada bulan Desember 2021 dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Pada penelitian ini menggunakan teknik total sampling dan jumlah sampel penelitian yaitu 53 orang yang terdiri dari lansia di Banjar Blimbingsari, Desa Blimbingsari, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana sesuai kriteria inklusi, eksklusi, serta drop out. Pada penelitian ini variabel independen yaitu derajat kifosis yang diukur dengan flexicurve method, sedangkan variabel dependen yaitu keseimbangan statis yang diukur dengan functional reach test dan keseimbangan dinamis yang diukur dengan berg balance scale.
Hasil: Hasil uji korelasi Spearman’s Rho didapatkan nilai p= 0,000 dimana < 0,05, dengan koefisien korelasi -0,750 antara derajat kifosis dengan keseimbangan statis dan koefisien korelasi -0,869 antara derajat kifosis dengan keseimbangan dinamis.
Simpulan: Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang sangat kuat, signifikan dan tidak searah antara derajat kifosis dengan keseimbangan statis dan dinamis pada lansia di Banjar Blimbingsari, Desa Blimbingsari, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana. Semakin besar derajat kifosis maka keseimbangan statis dan dinamis pada lansia semakin terganggu.
Kata Kunci: lansia, derajat kifosis, keseimbangan statis, keseimbangan dinamis