INDEKS MASSA TUBUH BERHHUBUNGAN DENGAN CHRONIC ANKLE INSTABILITY PADA ATLET BASKET SMA DI BADUNG
Abstract
Pendahuluan: Sprain ankle merupakan cedera yang tak asing bagi atlet basket. Cedera sprain ankle yang tidak tertangani dengan baik menyebabkan atlet mengalami gejala sisa seperti nyeri, ketidakstabilan, krepitasi, kelemahan, cedera berulang dan perasaan goyang dapat didefinisikan sebagai chronic ankle instability (CAI). Indeks massa tubuh salah satu faktor intrinsik terjadinya Chronic ankle instability. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan indeks massa tubuh dengan chronic ankle instability pada atlet basket SMA di Badung.
Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional dengan teknik pengambilan sampel, simple random sampling dilakukan pada bulan Januari sampai Maret 2022. Jumlah sampel sebanyak 77 responden berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Pengambilan data ini dilakukan dengan cara wawancara, untuk mengetahui responden mengalami Chronic ankle instability (CAI) menggunakan kuesioner Cumberland Ankle Instability Tool, untuk IMT didapatkan dari hasil matematis berat badan (kg) dibagi kuadrat tinggi badan (m2) dan disesuaikan berdasarkan kategori.
Hasil: Analisis korelasi spearman rho dengan hasil p ialah 0,000 (p<0,05) dan nilai koefisien korelasi sebesar -0,515 dengan korelasi kuat.
Simpulan: Terdapat hubungan yang signifikan dan terdapat korelasi kuat dengan arah berlawanan antara indeks massa tubuh dengan chronic ankle instability pada atlet basket SMA di Badung. Hubungan berlawan yaitu semakin tinggi nilai indeks massa tubuh (mengacu pada IMT overweight dan obesitas) maka semakin rendah score CAIT (score ?24 responden teridentifikasi mengalami CAI).
Kata kunci: atlet basket, chronic ankle instability, indeks massa tubuh