Pengaruh Lama Perendaman Serat Dan Fraksi Berat Serat Praksok (Cordyline Australis) Komposit Epoxy Terhadap Kekuatan Tarik Dan Kekuatan Lentur

  • Ida Bagus Agung Artha Guna
  • I Wayan Surata
  • Tjokorda Gde Tirta Nindhia

Abstrak

Abstrak
Komposit-adalah-suatu-material-yang terdiri atas dua atau lebih bahan yang sifatnya sangat berbeda, dimana satu material berfungsi sebagai pengikat dan yang lainnya sebagai penguat. Penguat yang digunakan pada penelitian ini yaitu serat-alam berupa serat-praksok. Serat-praksok diberi perlakuan alkali-NaOH 5% selama 0, 2, dan 4 jam. Pengikat-pada penelitian ini menggunakan resin Epoxy Sikadur - 52 id. Penyusunan serat yang digunakan disusun secara acak dan dibuat dengan metode hand layup dengan fraksi berat serat serat 0%, 5%, dan 7,5%. Pengujian yang di lakukan pada-penelitian ini yaitu uji-tarik-komposit dengan standar ASTM D3039 dan uji lentur dengan standar ASTM D790. Kekuatan-tarik tertinggi terdapat pada fraksi-berat serat 7,5% perendaman serat 2 jam dengan nilai rata – rata tegangan-tarik sebesar 27,78 MPa, sedangkan kekuatan-tarik terendah terjadi pada fraksi-berat-serat 5% perendaman-serat 0 jam dengan nilai-rata – rata tegangan-tarik-sebesar 16,20 MPa. Nilai-kekuatan-lentur-tertinggi terdapat pada fraksi-berat serat 7,5% perendaman-serat 2 jam dengan nilai rata – rata tegangan-lentur sebesar 68,99 MPa, sedangkan kekuatan-lentur-terendah terjadi pada fraksi-berat serat 0% dengan nilai rata – rata tegangan-lentur sebesar 37,71 MPa.
Kata Kunci : Serat-daun-praksok, fraksi-berat serat-waktu-perendaman serat,-kekuatan-tarik,-kekuatan-lentur.


Abstract


Composite is a material consisting of two or more materials with very different properties, where one material functions as a binder and the other as a reinforcement. The reinforcement used in this study is natural fiber in the form of praxok fiber. Praxok fiber was treated with 5% alkaline NaOH for 0, 2, and 4 hours. The binder in this study used Epoxy Sikadur resin -52 id. The fiber arrangement used was randomly arranged and made by hand layup method with fiber weight fraction of 0%, 5%, and 7.5%. Tests carried out in this study are the composite tensile test with the ASTM D3039 standard and the bending test with the ASTM D790 standard.The highest tensile strength is found in the fiber weight fraction of 7.5% immersion of the fiber for 2 hours with an average tensile stress value of 27.78 MPa, while the lowest tensile strength occurs in the 5% fiber weight fraction of 0 hour fiber immersion with an average tensile stress value of 16,20 MPa. The highest value of flexural strength is found in the fiber weight fraction of 7.5% immersion of fiber for 2 hours with an average value of flexural stress of 68.99 MPa, while the lowest flexural strength occurs in the fiber weight fraction of 0% with an average value of bending stress of 37.71 MPa.
Keywords: Praxok leaf fiber, fiber weight fraction, immersion time, tensile strength, flexural strength

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##
Diterbitkan
2020-10-01
##submission.howToCite##
ARTHA GUNA, Ida Bagus Agung; SURATA, I Wayan; TIRTA NINDHIA, Tjokorda Gde. Pengaruh Lama Perendaman Serat Dan Fraksi Berat Serat Praksok (Cordyline Australis) Komposit Epoxy Terhadap Kekuatan Tarik Dan Kekuatan Lentur. Teknik Desain Mekanika, [S.l.], v. 9, n. 4, oct. 2020. ISSN 2302-5182. Tersedia pada: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/mekanika/article/view/72900>. Tanggal Akses: 05 nov. 2024

##plugins.generic.recommendByAuthor.heading##

1 2 3 > >>