Kekuatan Tarik Dan Lentur Komposit Poliester Berpenguat Serat Cordyline Australis (Daun Praksok) Dengan Perlakuan Air Laut

  • Ida Bagus Kresnasandi
  • I Wayan Surata
  • Tjokorda Gde Tirta Nindhia

Abstrak

Abstrak
Komposit adalah material baru yang dibuat dengan menggabungkan dua atau lebih material dengan karakteristik berbeda.
Inilah kenapa komposit diperkuat serat alami dibuat. Salah satu serat alami adalah serat daun praksok (Cordyline australis).
Metode alternatif untuk menghilangkan kontaminan serat dengan menggunakan air laut perlu diteliti lebih lanjut. Tujuan
utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh air laut terhadap kekuatan tarik dan lentur komposit yang
diperkuat serat cordyline australis. Pengujian tarik menggunakan ASTM D3039. Pengujian lentur menggunakan ASTM
D790–03. Hasil menunjukkan tegangan maksimum sebesar 15,29 MPa terjadi saat direndam dalam air laut selama 6 jam
dengan regangan sebesar 1,71%. Regangan maksimum sebesar 2,29% terjadi saat direndam dalam air laut selama 2 jam
dengan tegangan sebesar 15,11 MPa. Jika dibandingkan dengan kekuatan tarik matriks saja menunjukkan terjadi
peningkatan tegangan sebesar 127% ketika direndam dalam air laut selama 6 jam dan peningkatan sebesar 180% dalam
regangan ketika terendam dalam air laut selama 2 jam. Untuk uji lentur menghasilkan tegangan dan regangan maksimum
pada 46,42 MPa dan 2,08% ketika direndam dalam air laut selama 2 jam. Sebuah penurunan regangan dan tegangan lentur
masing-masing sebesar 66,5% dan 49%. Ikatan yang baik antara serat dan matriks tercapai dengan sebagian besar terjadi
patahan jenis overload.
Kata Kunci: Komposit, daun praksok (Cordyline australis), air laut


Abstract
Composite is a new material made with two or more materials that has different characteristics. Natural fiber reinforced
composite is a new material where in this study uses Cordyline australis fibers. The method for removing fiber contaminants
using seawater need further study. The main objective of this research is to study the effect of sea water on the tensile and
flexural strength of cordyline australis fiber reinforced composite. Tensile testing based on ASTM D3039. Flexural testing
based on ASTM D790-03. The results showed maximum stress of 15.29 MPa occurred when submerged in seawater for 6
hours with an elongation of 1.71%. The maximum strain of 2.29% occurs when submerged in seawater for 2 hours with an
elongation of 15.11 MPa.. For the flexural test the maximum stress and strain at 46.42 MPa and 2.08% compilation were
submerged in sea water for 2 hours. A decrease in strain and flexural stress were 66.5% and 49%, respectively. A good bond
between the fiber and matrix is achieved with overload type fracture present
Keywords: Composites, Cordyline australis, seawater

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##
Diterbitkan
2020-07-01
##submission.howToCite##
KRESNASANDI, Ida Bagus; SURATA, I Wayan; TIRTA NINDHIA, Tjokorda Gde. Kekuatan Tarik Dan Lentur Komposit Poliester Berpenguat Serat Cordyline Australis (Daun Praksok) Dengan Perlakuan Air Laut. Teknik Desain Mekanika, [S.l.], v. 9, n. 3, july 2020. ISSN 2302-5182. Tersedia pada: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/mekanika/article/view/63958>. Tanggal Akses: 01 may 2024

##plugins.generic.recommendByAuthor.heading##

1 2 3 > >>