Pengaruh Variasi Fraksi Volume Serat Kulit Buah Pinang dengan Getah Pinus sebagai Biocomposite terhadap Kekuatan Tarik dan Porositas

  • Andika Fajar Firdaus
  • CIPK Kencanawati
  • IGN Priambadi

Abstrak




Abstrak


Banyak dilakukan penelitian untuk menciptakan komposit dengan bahan green material. Green material menggunakan bahan alami dari alam sehingga tidak memberikan dampak negatif pada lingkungan. Biokompositi atau green komposit didefinisikan sebagai materiali kompositi yang tersusun dari biofiberi atau serat alami yang dapati terdegradasii sebagai penguatnya dengan 2 jenis polimer sebagai matriksnya. Getah pinus digunakan sebagai matrik yang diperoleh dengan cara penyadapan, menggunakan jenis Pinus Merkusii Jungh. Et de Vriese. Serat pinang digunakan sebagai penguat karena murah, tersedia dalam jumlah besar, dan potensi tanaman berulang yang sangat tinggi. Biokomposit dilakukan pengujian uji kekuatan tarik sesuai dengan standar ASTM D-638-02a, uji porositas sesuai dengan standar ASTM D-570-98, dan uji SEM. Kandungan serat yang terdapat dalam biokomposit mempengaruhi sifat kekuatan tarik dari biokomposit. Semakin besar fraksi volume serat, semakin besar nilai tegangan tarik yang dihasilkan pada uji kekuatan tarik. Uji porositas didapatkan hasil bahwa semakin banyak fraksi volume serat, semakin besar persentase porositas biokomposit.


Kata kunci : biokomposit, serat kulit buah pinang, getah pinus, kekuatan tarik, porositas


Abstract


Many studies have been conducted to create composites with green material. Green material uses natural ingredients from nature so it does not have a negative impact on the environment. Biocomposite or green composite is defined as a composite material composed of biofiber or natural fibers that can be degraded as reinforcement with 2 types of polymers as the matrix. Pine sap is used as a matrix that is obtained by tapping, using a Pinus Merkusii Jungh, et DeVries. Areca fiber is used as an amplifier because it is cheap, available in large quantities, and the potential for repetitive plants is very high. Biocomposite was tested for tensile strength tests in accordance with ASTM D-638-02a standards, porosity tests according to ASTM D- 570-98 standards, and SEM tests. The fiber content in biocomposite affects the tensile strength of biocomposite. The greater the volume fraction of fiber, the greater the value of tensile stress produced in the tensile strength test. Porosity test showed that the more fiber volume fraction, the greater the percentage of biocomposite porosity.


Keywords : biocomposite, areca fiber, pine sap , tensile strength, porosity




##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##
Diterbitkan
2019-03-01
##submission.howToCite##
FAJAR FIRDAUS, Andika; KENCANAWATI, CIPK; PRIAMBADI, IGN. Pengaruh Variasi Fraksi Volume Serat Kulit Buah Pinang dengan Getah Pinus sebagai Biocomposite terhadap Kekuatan Tarik dan Porositas. Teknik Desain Mekanika, [S.l.], v. 8, n. 2, mar. 2019. ISSN 2302-5182. Tersedia pada: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/mekanika/article/view/53587>. Tanggal Akses: 22 nov. 2024