PEMBENTUKAN VERBA BERSUFIKS {-KAN} BAHASA INDONESIA STRUKTUR ARGUMEN, STRUKTUR LOGIS, DAN MAKNA SUFIKS {-KAN}
Abstract
Penelitian ini bertujuan mencari jawaban atas tiga permasalahan yang muncul terhadap aplikasi sufiks {-kan} dalam BI; i) bagaimana mekanisasi pembentukan verba bersufiks {-kan} BI? ii) bagaimana struktur argumen verba bersufiks {-kan} dan iii) bagaimana struktur logis dan makna sufiks {-kan) BI? Data penunjang analisis dipetik dari empat buah novel Indonesia yang ditulis oleh Maria A. Sarjono dan satu oleh Hirata. Dan teori yang dipakai untuk membedah permasalahan proses morfosintaksis ini adalah teori morfologi yang ditulis oleh Katamba dan pembicaraan makna akan mengaplikasikan Tatabahasa Peran dan Acuan. Hasil analisis menunjukkan; i)verba bersufiks {-kan} dapat diturunkan dari bentuk dasar; prakatagorial, adjektiva, adverbia, verba intransitif, bi-intransitif, dan mono intransitif. Proses morfosintaksis pembentukan verba bersufiks {-kan perubahan fungsi gramatikal. Proses tersebut mencakup; pengausatifan, pengaplikativan yang mencakup makna benefaktif, lokatif, instrumen dan terakhir adalah proses koorporasi. ii) Verba bersufiks {-kan} memiliki struktur argumen, seperti; mematikan (x, y)à (agen, pasien), membawakan (x, y, z)à (afektor, benefaktor, tema), menempelkan (x, y)(z)à(afektor, tema)(lokatif). iii) Sufiks {-kan} BI mengandung makna; memberi, mendapatkan, memindahkan posisi, menempatkan, menyampaikan, perpindahan kepemilikan dan kausatif.