PERLINDUNGAN HUKUM HAK CIPTA TERHADAP PEMBAJAKAN BUKU MENURUT PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG NO. 28 TAHUN 2014

Abstract

Penelitian ini menganalisis efektivitas perlindungan hukum hak cipta terhadap pembajakan buku berdasarkan Undang-Undang No. 28 Tahun 2014, dengan mengidentifikasi faktor penyebab serta merumuskan solusi yang dapat diterapkan. Metode yang digunakan adalah yuridis normatif, yang berfokus pada analisis peraturan perundang-undangan untuk mengevaluasi efektivitas perlindungan hukum dan peran masyarakat dalam mengurangi pembajakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlindungan hukum yang ada belum berjalan optimal akibat keterbatasan ekonomi mahasiswa, sulitnya akses terhadap buku asli, rendahnya kesadaran masyarakat, dan lemahnya penegakan hukum. Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan sosialisasi hak cipta yang lebih luas, penerapan regulasi yang ketat terhadap percetakan ilegal, peningkatan akses buku digital dengan harga terjangkau, penyediaan modul pembelajaran oleh dosen sebagai alternatif, serta pendaftaran hak cipta dan penerapan langkah perlindungan seperti watermark dan enkripsi. Dengan upaya kolaboratif antara pemerintah, masyarakat, dan penulis, diharapkan perlindungan hak cipta dapat diperkuat sehingga menciptakan ekosistem literasi yang lebih adil dan berkelanjutan.

This research analyzes the effectiveness of copyright legal protection against book piracy based on Law No. 28 of 2014 by identifying causal factors and formulating applicable solutions. The method used is normative juridical, focusing on the analysis of laws and regulations to evaluate the effectiveness of legal protection and the role of society in reducing piracy. The results show that the existing legal protection has not been fully effective due to students' financial constraints, limited access to original books, low public awareness, and weak law enforcement. To address this issue, broader copyright awareness campaigns, stricter regulations on illegal printing, increased access to affordable digital books, the provision of learning modules by lecturers as an alternative, as well as copyright registration and the implementation of protective measures such as watermarks and encryption, are needed. Collaborative efforts between the government, society, and authors are expected to strengthen copyright protection and create a fairer and more sustainable literacy ecosystem.