Aturan Hukum sebagai Usaha Perlindungan dari Ancaman Kepunahan Bahasa dan Aksara Bali
Abstract
Balinese is one of 718 local languages in Indonesia facing degradation since national and international language influences are getting stronger in the country. Bali is relatively in a better position than the others because it is supported by its speakers, the governmental laws and costumery laws, and by its own script. This article examines the form of local laws on Balinese language and its script, the implementation of the local laws on Balinese language and its script usage, and factors that determine unparallel law of language between the Balinese Provincial Government and the national government. Observation and questionnaires were applied in the data collection method, while descriptive-qualitative technique was used for the analysis. Both were guided by Language Engineering and Forensic Linguistics approaches. The article concludes that Balinese speakers and the Provincial Government work hand in hand to develop the language and its scripts
Downloads
References
Gibbons, John. (2003). Forensic Linguistics: An Introduction to Language in the Justice System. Maiden, etc.: Blackwell Publishing
Grenoble, L.A. & Whaley, L.J. (2006). Saving Languages. An Introduction to Language Revitalization. Cambridge: Cambridge University Press.
Hogan, P. C. (Ed.). (2011). The Cambridge Encyclopedia of The Language Sciences. Cambridge: Cambridge University Press.
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 146/U/2004 tentang Pedoman Umum Pembentukan Istilah (2004).
https://badanbahasa.kemdikbud.go.id/resource/doc/files/Pedoman_Umum_Pembentukan_Istilah_PBN_0.pdf
Olsson, J. & Luchjenbroers, J. (2014). Forensic Linguistics. London: Bloomsbury.
Olsson, J. (2009). Word Crime: Solving Crime Through Forensic Linguistics. London and New York: Bloomsbury.
McMenamin, G. R. (2002). Forensic Linguistics: Advances in Forensic Stylistics. Florida: CRC Press LLC
Mulyawan, I. W. (2021). Maintaining and revitalising Balinese language in public space. Indonesia and the Malay World, 49(145), 481–495. https://doi.org/10.1080/13639811.2021.1910356
PaEni, M. (Ed). (2009). Sejarah Kebudayaan Indonesia: Bahasa, Sastra, dan Aksara. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Paramarta, I. M. S. (2022). Perbedaan Fokus Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2019 dan Peraturan Gubernur Bali Nomor 80 Tahun 2018 tentang Bahasa Tanda Luar Ruang. Dalam I. W. Pastika & I. A. M. Puspani (Eds.), Linguistik Fortensik 2: Kajian Teks Hukum Nasional daan Adat (pp.243-268). Denpasar: Pustaka Larasan.
Pastika, I. W. (2013). Pendekatan Kedwibahasaan Sejak Anak Usia Dini: Bahasa Daerah dan Bahasa Indonesia. Dalam Kongres Bahasa Indonesia X, Jakarta, 28-31 Oktober 2013.
Pastika, I. W. (2020). Bahasa dan Aksara Daerah di Ranah Publik Pasca-UU RI No. 24 tahun 2009: Kajian Linguistik Forensik. Dalam Prosiding Seminar Nasional Bahasa Ibu XII dan Lokakarya Pelestarian Bahasa Ibu II, 6—7 Februari 2020. Denpasar: FIB Universitas Udayana.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. (2015). https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/175178/permendikbud-no-50-tahun-2015
Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 1 Tahun 2018 tentang Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali. (2018). https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/85710/perda-prov-bali-no-1-tahun-2018
Peraturan Gubernur Bali Nomor 80 Tahun 2018 tentang Perlindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali serta Penyelenggaraan Bulan Bahasa. (2018). https://jdih.baliprov.go.id/uploads/produk-hukum/peraturan/2022/pergub/2022pg0051062.pdf
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2019 Tentang Penggunaan Bahasa Indonesia. (2019). https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/175936/Perpres_Nomor_63_Tahun_2019.pdf
Permanadeli, R., Purwo, B. K. & Sukamto, K.E. (2016). Posisi Bahasa Daerah, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris di Lima Kota Besar di Indonesia. Dalam Kongres Internasional Masyarakat Linguistik Indonesia, 24—27 Agustus 2016 “Menggali Kekayaan Bahasa Nusantara,” (pp. 13-14). MLI.
Samuel, J. (2008). Kasus Ajaib Bahasa Indonesia: Pemodernan Kosakata dan Politik Peristilahan. Penerjemah Dhany Saraswati Wardhany. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Forum Jakarta-Paris.
Sosiawan, P., Martha, I.N., & Artika, I.W. (2021). Aktualisasi Konten Media Upaya Pemertahanan Bahasa Bali di Masa Pandemi Covid-19. Dalam Prosiding Seminar Nasional Bahasa Ibu XIII (Pp. 86-102). Denpasar: Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana.
Spolsky, B. (2004). Language Policy. Cambridge: Cambridge University Press.
Sugita, I Wayan. (2020). Drama Gong sebagai Media Pendidikan dan Kritik Sosial. Jurnal Kajian Bali, Vol. 10, No. 02, pp. 557—578.
Sugono, D., ed. (2003). Buku Praktis Bahasa Indonesia 2. Seri Pedoman: Pdm 004. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.
Surya Putra, I Gde Agoes Caskara dan Rusmini, A.A.A. Ngurah Tini. (2021). Sikap dan Strategi Orang Tua terhadap Pengembangan Kemampuan Multibahasa Anak di Daerah Kuta Bali. Jurnal Kajian Bali, Vol. 11, No. 02, pp. 461—480.
Swann, J. (2004). A Dictionary of Sociolinguistics. Edinburgh: Edinburgh University Press.
Teeuw, A. (1961). A Critical Survey of Studies on Malay and Bahasa Indonesia. Netherlands ‘Gravenhage-Martinus Nijhoff.
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945. (1945). https://www.dpr.go.id/jdih/uu1945
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. (2003). https://luk.staff.ugm.ac.id/atur/UU20-2003Sisdiknas.pdf
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa serta Lagu Kebangsaan. (2009). https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/38661/uu-no-24-tahun-2009
Wardhaugh, R. (1992). An Introduction to Sociolinguitics (Second Edition). Oxford UK & Cambridge USA: Blackwell.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.