Peran Subak dalam Memanajemen Perilaku Petani untuk Mewujudkan Pertanian Berkelanjutan di Bali

  • Ni Putu Sukanteri Universitas Mahasaraswati Denpasar http://orcid.org/0000-0002-3855-5808
  • I Gusti Ayu Diah Yuniti Universitas Mahasaraswati Denpasar
  • I Made Suryana Universitas Mahasaraswati Denpasar
  • Yenny Verrawati Universitas Mahasaraswati Denpasar

Abstract

Subak is a farmer organization that regulates the irrigation system for rice cultivation in Bali. The research examines the behavior (knowledge, attitudes, skills) of subak members within the framework of the Hindu religious philosophy of Tri Hita Karana, three forms of harmony, namely spiritual, social, and environmental. The case study was conducted in Subak Aseman III, Selemadeg Timur District, Tabanan Regency. This study applies a qualitative method with data collection techniques by observation, interviews, and literature review. The results showed that the behavior of farmers in mastering knowledge was obtained both formally and informally. Farmers are selective in accepting various technological innovations. In implementing the values ??of Tri Hita Karana, subak members carry out rituals on auspicious days to pray for a better harvest result, maintain social harmony through collective decision making, and preserve the environment. This spirit in implementing the Tri Hita Karana philosophy is in line with the spirit to realize sustainable agriculture.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Armini, G. A. (2017). Toleransi Masyarakat Multi Etnis Dan Multiagama Dalam Organisasi Subak Di Bali. Patanjala : Jurnal Penelitian Sejarah Dan Budaya.Vol.5 No.1 Tahun 2013 . Hal 39-53.

Budiasa, I. (2008). Land Management For Sustainable Agriculture In North Coastal Plain, Bali 1. Bumi Lestari.Vol.8 No.1 (2008). Hal 1-11.

Budiasa, I. W. (2010). Peran Ganda Subak Untuk Pertanian Berkelanjutan Di Provinsi Bali (The Double Roles Of Subak For Sustainable Agriculture In Bali Province). Jurnal Agrisep. Https://Doi.Org/10.31186/Jagrisep.9.2.153-165

Darmada, D. K., Atmadja, A. T., & Sinarwati, N. K. (2016). Kearifan Lokal Pade Gelahang Dalam Mewujudkan Integrasi Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Organisasi Subak. Jurnal Akuntansi Multiparadigma. Vol.8 No 1. (2017) Hal. 90-106.

Karyati, N. K., & Suryathi, N. W. (2019). Tri Hita Karana Dalam Menjaga Kelangsungan Pertanian. Seminar Nasional Inobali 2019.

Niswatin, N., & Mahdalena, M. (2016). Nilai Kearifan Lokal “Subak” Sebagai Modal Sosial Transmigran Etnis Bali. Jurnal Akuntansi Multiparadigma.
Volume 7, Nomor 2, Agustus 2016, Hlm. 171-188. Https://Doi.Org/10.18202/Jamal.2016.08.7015

Nugraheni, S., & Dwi Purnama, A. (2013). Problems And Prospects Of Organic Farming In Indonesia:Lesson From Five Districts In West Java Province. Bina Ekonomi.

Pirngadi, K. (2009). Peran Bahan Organik Dalam Peningkatan Produksi Padi Berkelanjutan Mendukung Ketahan Pangan Nasional. Pengembangan Inovasi Pertanian.Vol. 2(1), 2009: 48-64

Parining, N. (2011). Modal Sosial Dalam Pengembangan Simantri Untuk Pemberdayaan Petani Di Bali. Dwijenagro, 2(1). Vol 2 No 1 (2011)

Putra, A. A. G. A. M. (2021). Kalender Bali Dalam Kehidupan Umat Hindu Di Bali (Perspektif Pendidikan Sosio-Religius). Vidya Samhita: Jurnal Penelitian Agama, Vol.6 No.(1). Hal 9-17.

Pirngadi, K. (2009). Peran Bahan Organik Dalam Peningkatan Produksi Padi Berkelanjutan Mendukung Ketahan Pangan Nasional. Pengembangan Inovasi Pertanian.

Putra, I., Putra, I., & Sudarta, W. (2016). Perilaku Petani Anggota Subak Terhadap Program Optimasi Lahan (Opla) Pada Budidaya Tanaman Padi (Kasus Subak Tegan, Kelurahan Kapal, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung). E-Journal Agribisnis Dan Agrowisata (Journal Of Agribusiness And Agritourism).Vol. 5 No 4. 2015. Hal 759-769.

Rostiana, O., & Haryudin, W. (2017). Penyebaran Benih Varietas Unggul Jambu Mete Di Kawasan Timur Dan The Spreading Of Cashew Superior Variety-Seeds In The Eastern And Western Regions Of Indonesia. Bul. Littro.

Roth, D., & Sedana, G. (2015). Reframing Tri Hita Karana: From ‘Balinese Culture’ To Politics. Asia Pacific Journal Of Anthropology. Volume 16, 2015 - Issue 2. Hal 157-175.

Sarjana, I. M., Dewi, L., & Ayu, I. (2015). Faktor-Faktor Pendorong Alihfungsi Lahan Sawah Menjadi Lahan Non-Pertanian (Kasus: Subak Kerdung, Kecamatan Denpasar Selatan). Jurnal Manajemen Agribisnis, Vol. 3, No. 2, Oktober 2015.Hal 163-171.

Sedana, G. (2011). Modal Sosial Dalam Agribisnis Subak Kasus Pada Koperasi Usaha Agribisnis Terpadu Subak Guama, Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan. Dwijenagro,Vol. 2No.(1).

Strauß, S. (2011). Water Conflicts Among Different User Groups In South Bali, Indonesia. Human Ecology. Human ecology 2011 v.39 no.1 pp. 69-79

Suamba, I. B. P., & Mudana, I. G. (2018). Time In Rituals Of Javanese-Saivism As Preserved In Bali. Journal Of Physics: Conference Series.. Https://Doi.Org/10.1088/1742-6596/953/1/012054

Sudalmi, E. R. (2010). Pembangunan Pertanian Berkelanjutan. Inovasi Pertanian.

Sukanteri, N. P., Agb, M., Fajar, P., & Lestari, K. (2018). Model Kualitas Kehidupan Kerja (Quality Work Life) Pegawai Outsorsing Simantri. Agrimeta, Vol 8 No (2).

Sukanteri, N. P., Suparyana, P. K., Suryana, I. M., & Setiawan, I. M. D. (2019). Teknologi Pertanian Terintegrasi Berbasis Filosofi Tri Hita Karana Dalam Usahatani Menuju Pertanian Organik. Agrisocionomics: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian. Https://Doi.Org/10.14710/Agrisocionomics.V3i2.4973

Sukarma, I. W. (2016). Tri Hita Karana: Theoretical Basic Of Moral Hindu. International Journal Of Linguistics, Literature And Culture. Https://Doi.Org/10.21744/Ijllc.V2i3.230

Suryana. (2016). Potensi Dan Peluang Pengembangan Usaha Tani Terpadu Berbasis Kawasan Di Lahan Rawa Potential And Opportunity Of Zone-Based Integrated Farming System Development In Swampland. Potensi dan Peluang Pen. Https://Doi.Org/10.21082/Jp3.V35n2.2016.P57-68

Sutawan, N. (2001). Eksistensi Subak Di Bali: Mampukah Bertahan Menghadapai Berbagai Tantangan. Soca: Socioeconomics Of Agriculture And Agribusiness. Vol. 1, No. 2 Juli 2001. Hal 1-10.

Windia, W. (2006). Transformasi Sistem Irigasi Subak Yang Berlandaskan Tri Hita Karana. Ojs.Unud.Ac.Id. Vol. 5, No. 2 Juli 2005. https://ojs.unud.ac.id/index.php/soca/article/view/4078/3067.

Windia, W, Pusposutardjo, S., Sutawan, N., Sudira, P., & Arif, S. G. (2005). Sistem Irigasi Subak Dengan Landasan Tri Hita Karana (Thk) Sebagai Teknologi Sepadan Dalam Pertanian Beririgasi. Soca (Socio-Economic Of Agriculturre And Agribusiness). Vol. 5, No. 2 Juli 2005

Windia, Wayan, Pusposutardjo, S., Sutawan, N., Sudira, P., & Arief, S. S. (2017). Transformasi Sistem Irigasi Subak Yang Berlandaskan Konsep Tri Hita Karana. Agritech. Https://Doi.Org/10.22146/Agritech.13519

Windia, Wayan, Sumiyati, S., & Sedana, G. (2015). Aspek Ritual Pada Sistem Irigasi Subak Sebagai Warisan Budaya Dunia. Jurnal Kajian Bali (Journal Of Bali Studies). Vol.5 No.1 2015. Hal 23-38.
Published
2021-10-18
How to Cite
SUKANTERI, Ni Putu et al. Peran Subak dalam Memanajemen Perilaku Petani untuk Mewujudkan Pertanian Berkelanjutan di Bali. Jurnal Kajian Bali (Journal of Bali Studies), [S.l.], v. 11, n. 2, p. 407-426, oct. 2021. ISSN 2580-0698. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/kajianbali/article/view/77227>. Date accessed: 05 nov. 2024. doi: https://doi.org/10.24843/JKB.2021.v11.i02.p09.