Halangan dan Peluang Merevitalisasi Tradisi Tanam Padi Gaga di Desa Bali Kuna di Bali Utara
Abstract
The ancient Balinese people of North Bali have a tradition of cultivating rice on dry soil, which is called ngaga. The people of Pedawa Village, one of the cluster of five ancient villages in Banjar sub-district, Buleleng Regency, have revitalized this agrarian culture that had been lost for nearly half a century. This study analyses the livelihood of the ngaga tradition in Pedawa Village following of its new development in the last three years. The study focuses on the causes for the reviving of the tradition, as well as the challenges and opportunities that it presents. The study concluded that the reason for the reviving this tradition was due to the need for rituals at Pucaksari Temple. Meanwhile, the obstacle is mostly because of the economic value of the gaga rice This article provides a practical contribution to the process of growing gaga rice in dry land, a cultural practice that the local community of Pedawa in North Bali had been forgotten.
Downloads
Download data is not yet available.
References
Alwasilah, AC. (2006). Pokoknya Sunda: Interprestasi untuk Aksi. Bandung: Kiblat.
Arifin, M.Z. (2018). Pengembangan Kurikulum Muatan Lokal Karawitan Sebagai Upaya Mengkonstruksi Pengetahuan dan Pelestarian Budaya Jawa di Jenjang SMA. JKTP Vol. 1, No. 2, pp. 123-131.
Bertens, K. (2016). Psikoanalisis Sigmund Freud. Jakarta: Gramedia
Badan Standarisasi Nasional (BSN). (2013). Standar Nasional Indonesia (SNI) 6729:2013. Sistem Pertanian Organik. Jakarta: BSN.
Bungin, B. (2003). Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Raja.
Byrd, E.T. (2007). Stakeholders in sustainable tourism development and their roles: applying stakeholder theory to sustainable tourism development. Tourism Review Journal. Vol. 62 No. 2, pp. 6-13.
Damsar. (2011). Pengantar Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group
Dharmika, I.B. (2019). Alih Fungsi Lahan dan Implikasinya Terhadap Eksistensi Agama dan Budaya di Bali. Jurnal Ilmu Agama, Vol. 10. No 2. pp. 21-27.
Durkheim, E. (1997). The Division of Labour in Society. Free Press.
Gitosudormo, I. (2012). Perilaku Keorganisasian Edisi Pertama. Yogjakarta:BPFE.
Goeldner, C.R. (2009). TOURISM: Principles, Practices, Philosophies. New Jersey, Canada: John Wiley & Sons, Inc.
Jacobus, R. (2006). Sistem Sosial Budaya Indonesia. Bogor: Ghalia Indonesia.
Koentjaraningrat. (1990). Asas-asas Ritus Upacara dan Relegi dalam Peralihan di Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Laksmita Sari, I. A. L. (2019). Unsur-Unsur Pengetahuan Sosial dalam Cerita Rakyat Bali Aga dan Buku Pelajaran Sekolah Dasar Zaman Kolonial Belanda. Denpasar: Jurnal Kajian Bali. (Journal of Bali Studies). Vol. 09, No. 02, pp. 499-520.
Laksmita Sari, I. A. L. (2016). Memperhalus Cerita Rakyat untuk Pembentukkan Karakter: Kajian atas Narasi Kekerasan dalam. Cerita Rakyat Bali dan Jepang, dalam I Made Suastika dkk. (eds) Tradisi Lisan sebagai Kearifan Lokal, Nilai Budaya, dan Pendidikan Karakter, pp. 145-151. Denpasar: Pustaka Larasan.
Lorenz, K. (2005). Strategi Politik. Jakarta: Friendrich Naumanniftung.
Prasetya, A. (2021). Perubahan Sosial Masyarakat dalam Perspektif Sosiologi Talcott Parsons di Era New Normal. Jurnal Sosietas. Vol. 02, No. 01, pp. 929-939.
Sartini, N.W. (2017). Makna Simbolik Bahasa Ritual Pertanian Masyarakat Bali. Jurnal Kajian Bali (Journal of Bali Studies). Vol. 07, No. 02, pp. 99-120.
Scott, J.C. (1992). Moral Ekonomi Petani: Pergolakan dan Subsistensi di Asia Tenggara. Jakarta: LP3ES.
Sedyawati, E. (1999). “Permainan Anak-anak sebagai Aspek Budaya”, dalam Krisdyatmiko (ed). Dolanan anak: Refleksi budaya dan wahana tumbuh kembang anak. Yogyakarta: Plan International Indonesia-Yogyakarta dan LPM Sosiatri Fisipol UGM.
Sibarani, R.R.. (2012). Kearifan Lokal: Hakikat, Peran, dan Metode Tradisi Lisan. Jakarta: Asosiasi Tradisi Lisan.
Simpen, A.B.W. (1986). Catur Desa: Tigawasa, Sidatapa, Pedawa, Cempaga dalam Laporan Penelitian Fakultas Sastra Universitas Udayana.
Sitohang, F.R.H. (2014). Evaluasi Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Varietas Padi Gogo (Oryza Sativa L.) Pada Beberapa Jarak Tanam Yang Berbeda. Jurnal Online Agroekoteknologi, Vol. 2, No.2, pp. 661-679.
Soerjono, S. (2010). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.
Subadra, N. (2021). Pariwisata Budaya dan Pandemi Covid-19: Memahami Kebijakan Pemerintah dan Reaksi Masyarakat Bali. Jurnal Kajian Bali (Journal of Bali Studies), Vol.11, No. 01, pp.1-22.
Subadra, I N. (2019b). Alleviating poverty through community-based tourism: Evidence from Batur Natural Hot Spring Water- Bali. African Journal of Hospitality, Tourism and Leisure, Vol. 8. No. 5, pp. 172-193.
Subadra, I N. (2019c). Investigating Push and Pull Factors of Tourists Visiting Bali as a World Tourism Destination. Andhra Pradesh (India): International Journal of Multidisciplinary Educational Research. pp. 252-269.
Thrupp, L.A (1996). New Partnerships for Sustainable Agriculture. World Resource Institute New York.
Wardhanie, A. P. (2017). Peranan Media Digital dalam Mempertahankan Budaya Lokal Indonesia di Era Globalisasi. Prosiding Strengthening Local Communities Facing The Global Era, 1, 348–354. Diakses dari http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/pslcf/article/view/915
Widjaja, AW. (1986). Individu, Keluarga dan Masyarakat. Jakarta: Akademika Persindo.
Arifin, M.Z. (2018). Pengembangan Kurikulum Muatan Lokal Karawitan Sebagai Upaya Mengkonstruksi Pengetahuan dan Pelestarian Budaya Jawa di Jenjang SMA. JKTP Vol. 1, No. 2, pp. 123-131.
Bertens, K. (2016). Psikoanalisis Sigmund Freud. Jakarta: Gramedia
Badan Standarisasi Nasional (BSN). (2013). Standar Nasional Indonesia (SNI) 6729:2013. Sistem Pertanian Organik. Jakarta: BSN.
Bungin, B. (2003). Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Raja.
Byrd, E.T. (2007). Stakeholders in sustainable tourism development and their roles: applying stakeholder theory to sustainable tourism development. Tourism Review Journal. Vol. 62 No. 2, pp. 6-13.
Damsar. (2011). Pengantar Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group
Dharmika, I.B. (2019). Alih Fungsi Lahan dan Implikasinya Terhadap Eksistensi Agama dan Budaya di Bali. Jurnal Ilmu Agama, Vol. 10. No 2. pp. 21-27.
Durkheim, E. (1997). The Division of Labour in Society. Free Press.
Gitosudormo, I. (2012). Perilaku Keorganisasian Edisi Pertama. Yogjakarta:BPFE.
Goeldner, C.R. (2009). TOURISM: Principles, Practices, Philosophies. New Jersey, Canada: John Wiley & Sons, Inc.
Jacobus, R. (2006). Sistem Sosial Budaya Indonesia. Bogor: Ghalia Indonesia.
Koentjaraningrat. (1990). Asas-asas Ritus Upacara dan Relegi dalam Peralihan di Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Laksmita Sari, I. A. L. (2019). Unsur-Unsur Pengetahuan Sosial dalam Cerita Rakyat Bali Aga dan Buku Pelajaran Sekolah Dasar Zaman Kolonial Belanda. Denpasar: Jurnal Kajian Bali. (Journal of Bali Studies). Vol. 09, No. 02, pp. 499-520.
Laksmita Sari, I. A. L. (2016). Memperhalus Cerita Rakyat untuk Pembentukkan Karakter: Kajian atas Narasi Kekerasan dalam. Cerita Rakyat Bali dan Jepang, dalam I Made Suastika dkk. (eds) Tradisi Lisan sebagai Kearifan Lokal, Nilai Budaya, dan Pendidikan Karakter, pp. 145-151. Denpasar: Pustaka Larasan.
Lorenz, K. (2005). Strategi Politik. Jakarta: Friendrich Naumanniftung.
Prasetya, A. (2021). Perubahan Sosial Masyarakat dalam Perspektif Sosiologi Talcott Parsons di Era New Normal. Jurnal Sosietas. Vol. 02, No. 01, pp. 929-939.
Sartini, N.W. (2017). Makna Simbolik Bahasa Ritual Pertanian Masyarakat Bali. Jurnal Kajian Bali (Journal of Bali Studies). Vol. 07, No. 02, pp. 99-120.
Scott, J.C. (1992). Moral Ekonomi Petani: Pergolakan dan Subsistensi di Asia Tenggara. Jakarta: LP3ES.
Sedyawati, E. (1999). “Permainan Anak-anak sebagai Aspek Budaya”, dalam Krisdyatmiko (ed). Dolanan anak: Refleksi budaya dan wahana tumbuh kembang anak. Yogyakarta: Plan International Indonesia-Yogyakarta dan LPM Sosiatri Fisipol UGM.
Sibarani, R.R.. (2012). Kearifan Lokal: Hakikat, Peran, dan Metode Tradisi Lisan. Jakarta: Asosiasi Tradisi Lisan.
Simpen, A.B.W. (1986). Catur Desa: Tigawasa, Sidatapa, Pedawa, Cempaga dalam Laporan Penelitian Fakultas Sastra Universitas Udayana.
Sitohang, F.R.H. (2014). Evaluasi Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Varietas Padi Gogo (Oryza Sativa L.) Pada Beberapa Jarak Tanam Yang Berbeda. Jurnal Online Agroekoteknologi, Vol. 2, No.2, pp. 661-679.
Soerjono, S. (2010). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.
Subadra, N. (2021). Pariwisata Budaya dan Pandemi Covid-19: Memahami Kebijakan Pemerintah dan Reaksi Masyarakat Bali. Jurnal Kajian Bali (Journal of Bali Studies), Vol.11, No. 01, pp.1-22.
Subadra, I N. (2019b). Alleviating poverty through community-based tourism: Evidence from Batur Natural Hot Spring Water- Bali. African Journal of Hospitality, Tourism and Leisure, Vol. 8. No. 5, pp. 172-193.
Subadra, I N. (2019c). Investigating Push and Pull Factors of Tourists Visiting Bali as a World Tourism Destination. Andhra Pradesh (India): International Journal of Multidisciplinary Educational Research. pp. 252-269.
Thrupp, L.A (1996). New Partnerships for Sustainable Agriculture. World Resource Institute New York.
Wardhanie, A. P. (2017). Peranan Media Digital dalam Mempertahankan Budaya Lokal Indonesia di Era Globalisasi. Prosiding Strengthening Local Communities Facing The Global Era, 1, 348–354. Diakses dari http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/pslcf/article/view/915
Widjaja, AW. (1986). Individu, Keluarga dan Masyarakat. Jakarta: Akademika Persindo.
Published
2022-04-08
How to Cite
MARDIKA, I Putu; NGURAH AGUNG YUDHA PRAMISWARA, I Gusti Agung.
Halangan dan Peluang Merevitalisasi Tradisi Tanam Padi Gaga di Desa Bali Kuna di Bali Utara.
Jurnal Kajian Bali (Journal of Bali Studies), [S.l.], v. 12, n. 1, p. 137-160, apr. 2022.
ISSN 2580-0698.
Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/kajianbali/article/view/76959>. Date accessed: 20 apr. 2024.
doi: https://doi.org/10.24843/JKB.2022.v12.i01.p07.
Section
Articles
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
