Mitos Keris Ki Baru Gajah: Sumber Tekstual Tradisi Pembersihan Keris di Kecamatan Kediri, Tabanan, Bali

  • Anak Agung Ayu Meitridwiastiti ITB Stikom Bali
  • I Gusti Bagus Agung Kusuma Atmaja ITB Stikom Bali
  • Ni Putu Desy Damayanthi ITB Stikom Bali

Abstract

The myth of Keris Ki Baru Gajah as it is written in the text of Purana Pura Luhur Pakendungan, Kediri Subdistrict, Tabanan Regency, Bali, has become the textual source of guideline for cleansing ritual nglisah, which is rubbing oil into the blade of keris being ritualized. This article analyses the myth of Keris Ki Baru Gajah which gives contribution to the culture preservation so that the meaning and purpose of the keris cleansing ritual can be understood and performed continuously. Data were collected by literature review, interview, and recording technique and they were analyzed with the function theory and semiotic. Analysis shows that the myth of the Keris Ki Baru Gajah serves as a guide in the implementation of the tradition of separating. In addition, this myth also functions as a medium for public education, strengthening community social relations, and is believed to be a repellent for plague. The meaning of the myth, namely symbolic meaning, loyalty, and fertility. It is hoped that the tradition derived from a myth can provide harmony and prosperity in the community in Kediri District, Tabanan, Bali.

Keywords : nglisah, implemention, function, and meaning

Downloads

Download data is not yet available.

References

Berger,Arthur.(1958). Semiotika: Tanda-tanda dalam kebudayaan kontemporer, Penerjemah: M. Dwi Marianto, Tiara, Wacana, Yogyakarta

Cahyanti, Ika, dkk. (2017).Mitos dalam Ritual Ruwatan Masyarakat Madura di Kecamatan Gending Kabupaten Probolinggo (Myth of Ritual Ruwatan in Madura Society in District Gending Probolinggo). JURNAL EDUKASI 2017, Vol.IV No (1), p. 13-19 : Universitas Jember (UNEJ)

Darma, I Dewa Putu. (2012).Upacara Agama Hindu Di Bali Dalam Perspektif Pendidikan Konservasi Tumbuhan. (Suatu Kajian Pustaka). Buletin Udayana Mengabdi [S.l.], v. 7, n. 1, oct. 2012, p.1-9 : Universitas Udayana

Darmojo, Kuntadi Wasi. (2019). Eksistensi Keris Jawa Dalam Kajian Budaya : TEXTURE: Art & Culture Journal. Vol 2, No 1 (2019),p.49-60 : Institut Seni Indonesia Surakarta

Dwitayasa, I Made. (2010). “Pemujaan Dewi Danu di Pura Pucak Sari Desa Pakraman Bayad Kedisan Tegalalang Gianyar”. Thesis. Denpasar: Institut Hindu Dharma Negeri.

Halliday, M.A.K dan Ruqaiya, Hasan. (1994). Bahasa, Konteks, dan Teks : Aspek-aspek Bahasa dalam Pandangan Semiotik Sosial. Terjemahan Asrudin Barori Tou.Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Harsrinuksmo, Bambang. (2009). Ensiklopedi Budaya Indonesia Mengenai Keris dan Senjata tradisional Lainnya, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Humaeni, Ayatullah. (2012). “Makna Kultural Mitos dalam Budaya Masyarakat Banten” dalam Jurnal Antropologi Indonesia. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Vol. 33 No. 3, p.167-168 : Universitas Indonesia

Iswidayati, Sri. (2007). “Fungsi Mitos Dalam Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Pendukungnya” (The Function of Myth in Social Cultural Life of Its Supporting Community) dalam Jurnal Harmonia Jurnal Pengetahuan dan Pemikiran Seni, Fakultas Bahasa dan Seni, Vol. VIII No.2/Mei-Agustus 2007.p. 180-184 : Universitas Negeri Semarang

Juanda, J. (2010). Peranan Pendidikan Formal Dalam Proses Pembudayaan. Lentra Pendidikan: Jurnal Ilmu Tarbiah dan Keguruan, Vol.13,No.1,p.1-5 : Universitas Islam Negeri Alauddin Makasar

Kleden, Ignas. (1999). “Sikap Ilmiah dan Kritik Kebudayaan Mokke Karya Takatoshi Kumakura” dalam Jurnal Humanis. Fakultas Ilmu Budaya, Vol 19.1 Mei 2017: 252-258. Jakarta: LP3ES.

Meitridwiastiti, Anak Agung Ayu. (2017).Wacana Sosial Mitos Keris Baru Gajah Dalam Tradisi Ngrebeg Di Kecamatan Kediri, Tabanan. SOSHUM : Jurnal Sosial dan Humaniora [Journal of Social Sciences and Humanities], [S.l.], v. 7, n. 3, p. 374-385, dec. 2017 : Politeknik Negeri Bali

Ricoeur, Paul. (1996). Teori Penafsiran Wacana dan Makna Tambah (Interpretation Theory: Dicourse an Surplus Meaning). Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Tirtarahardja, Umar. La Sulo, S.L. (2008). Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Suamba, Ida Bagus Bhayangkara. (2020). “Keris Ki Baru Gajah Panugrahan Ida Dang Hyang Dwijendra”. Denpasar

Warna, I Wayan dkk. (1991). Kamus Bali – Indonesia. Denpasar : Dinas Pendidikan Dasar Propinsi Bali.

Wellek, Rene dan Austin Warren. (1990). Teori Kesusastraan (Terjemahan Melani Budianta). Jakarta : PT Gramedia.

Widodo, Joko. (2009). Analisis Kebijakan Publik. Malang: Bayunedia Publishing.

Yusanti, Elva. (2019). “Fungsi Mitos Dalam Kehidupan Masyarakat Pulau Temiang, Jambi” (The Function of Myth in Pulautemiang Society’s Life, Jambi) dalam Jurnal Totobuang, Vol. 7, No. 1, Juni 2019,p.173 : Kantor Bahasa Maluku Badan pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Yusran, Muhammad dkk. (2016). “Dinamika Sosial Kehidupan Pengusaha Warung Makan”. Jurnal Equilibrium Pendidikan Sosiologi Volume III No. 2 November 2016,p. 2339-2401: Universitas Muhammadiyah Makassar

Zuhfalnur,S.S.(1997). Teori Sastra. Jakarta: Depdikbud.
Published
2020-04-12
How to Cite
MEITRIDWIASTITI, Anak Agung Ayu; KUSUMA ATMAJA, I Gusti Bagus Agung; DESY DAMAYANTHI, Ni Putu. Mitos Keris Ki Baru Gajah: Sumber Tekstual Tradisi Pembersihan Keris di Kecamatan Kediri, Tabanan, Bali. Jurnal Kajian Bali (Journal of Bali Studies), [S.l.], v. 10, n. 1, p. 217–234, apr. 2020. ISSN 2580-0698. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/kajianbali/article/view/54271>. Date accessed: 28 mar. 2024. doi: https://doi.org/10.24843/JKB.2020.v10.i01.p10.