Getting the Story Straight? Some Untimely Thoughts on History, Literature and the Performing Arts in Bali

  • Richard Fox

Abstract

Abstrak

Sudah cukup jelas bahwa ada hubungan mendalam antara seni pertunjukandan kesusastraan Bali. Yang mungkin masih kurang jelas adalah karakter darihubungan tersebut. Para penulis akademis maupun nonakademis seringkalimenekankan pentingnya sastra kuno India dan cerita babad untuk lakon wayangkulit, arja, topéng dan lain sebagainya. Walaupun ahli seni pertunjukan dariluar negeri kerapkali menekankan pentingnya sastra kuno, di mana sebenarnyamereka tidak mempunyai latar belakang yang kuat di bidang bahasa lokal dansastra kuno, mereka jarang sekali mengomentari masalah seni pertunjukan.Memang ada beberapa pengecualian yang penting. Akan tetapi, pada umumnya,itulah keadaan yang terjadi sekarang di bidang studi seni pertunjukan. Artikel inimenggunakan contoh dari sebuah pertunjukan topéng pajegan untuk menyarankanbahwa kita perlu memperhatikan sejarah, bahasa dan sastra lokal secara lebihbernuansa. Pendekatan seperti ini mungkin akan lebih sensitif terhadap sisipolitik—baik dari seni pertunjukan Bali maupun dari proses pengajarannya.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2011-06-19
How to Cite
FOX, Richard. Getting the Story Straight? Some Untimely Thoughts on History, Literature and the Performing Arts in Bali. Jurnal Kajian Bali (Journal of Bali Studies), [S.l.], v. 1, n. 1, june 2011. ISSN 2580-0698. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/kajianbali/article/view/15597>. Date accessed: 21 nov. 2024.

Keywords

Performing Arts, Topéng, History, Power, Literature, Language