Dermatitis Suppurative Mengikuti Infeksi Tungau Demodeks dan Sarcoptes pada Anjing Kampung di Jalanan Kota Denpasar
Main Article Content
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab dermatitis dan kerontokan rambut pada anjing jalanan di Kota Denpasar. Dilakukan pencatatan terhadap identitas 75 ekor anjing yang meliputi umur, ras, tipe rambut dan lokasi lesi pada permukaan tubuh. Sampel biopsi kulit dengan ukuran 6 mm diambil dari lesi kulit yang paling parah dengan tanda klinis hiperemia, gatal, adanya krusta, bersisik/scaling, kebotakan/alopecia. Pengambilan sampel biopsi dilakukan dengan terlebih dulu memberikan injeksi anestetik lokal dan dilanjutkan dengan pemberian spraying antiseptik setelah pengangkatan jaringan biopsi. Sampel jaringan kulit kemudian difiksasi dalam larutan neutral buffered formalin 10%. Setelah 24-48 jam dalam cairan NBF jaringan diembedding dalam blok paraffin dengan metode standar. Sedian dengan ketebalan 5 mikron selanjutnya diwarnai dengan hematoksilin-eosin (HE). Pemeriksaan histopatologi terhadap tujuh ekor anjing penderita dermatitis dan kerontokan rambut umur di bawah satu tahun ditemukan kumpulan tungau demodek di beberapa folikel bulu. Eksudat radang netrofil dan eritrosit juga ditemukan pada permukaan epidermis yang nekrosis. Pada pemeriksaan terhadap 26 ekor anjing penderita dermatitis dan kerontokan bulu umur di atas satu tahun ditemukan 24 ekor anjing murni terinfeksi tungau demodeks dan dua ekor terinfeksi tungau demodeks dan sarcoptes. Ditemukan juga adanya larva tungau demodeks di luar folikel rambut. Larva tungau perifolikel terlihat dikelilingi oleh netrofil pada area dermis nekrosis, sedangkan pada anjing yang terinfeksi oleh dua jenis tungau hanya ditemukan respons radang ringan di sekitar folikel rambut.