Respons artistik masyarakat bali terhadap atraksi wisata budaya barong and keris dance
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis respons artistik masyarakat Bali terhadap atraksi wisata budaya Barong and Keris Dance dengan menggunakan pendekatan Stimulus-Organism-Response (SOR) yang diadaptasi untuk mengkaji hubungan antara dampak suatu stimulus terhadap sikap konatif masyarakat dalam konteks seni pertunjukan sebagai atraksi wisata. Pariwisata berperan sebagai stimulus yang memengaruhi reaksi para seniman Bali untuk kembali berkarya menggali bentuk-bentuk tradisional. Bentuk-bentuk kesenian dikemas sedemikian rupa dengan mengedepankan nilai-nilai etika, estetika, dan logika, sehingga menghasilkan respons artistik terhadap seni pertunjukan tersebut. Data dikumpulkan melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam dengan para seniman dan tokoh adat serta studi literatur. Analisis data dilakukan secara deskriptif-kualitatif untuk memberi gambaran bagaimana para seniman memberikan umpan balik yang konstruktif. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa Barong and Keris Dance diciptakan sebagai pseudo-art untuk menjawab tantangan tersebut. Durasi, struktur naratif, dan beberapa elemen artistik visual pertunjukan, seperti gerak tari, musik pengiring, tata busana, dan alur cerita telah beradaptasi untuk memenuhi preferensi wisatawan. Ada proses dialektika antara seni tradisi dengan industri pariwisata yang memberi ruang fleksibilitas untuk berkarya. Masyarakat Bali secara aktif dan kreatif menanggapi fenomena ini dengan menginterpretasikan kembali seni budaya yang dimilikinya, sehingga terciptalah bentuk-bentuk baru dengan norma-norma yang baru.
Kata Kunci: Respons Artistik, Barong and Keris Dance, Stimulus-Organism-Response (SOR), Masyarakat Bali, Atraksi Wisata Budaya