KARAKTERISTIK HRS-WC DENGAN AGREGAT HALUS DISUBSTITUSI PASIR PANTAI

KARAKTERISTIK HRS-WC DENGAN AGREGAT HALUS DISUBSTITUSI PASIR PANTAI

  • Raka Purbanto Program Studi Teknik Sipil, Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Indonesia
  • I Nyoman Arya Thanaya
  • AA Istri Rara Anggita Saraswati

Abstract

Ketersediaan pasir alam semakin terbatas, sehingga pasir pantai dapat menjadi alternatif pengganti untuk campuran aspal, dimana aspal mengalami penuaan. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis karakteristik pasir pantai dan campuran HRS-WC disubstitusi pasir pantai pada Kadar Aspal Otimum (KAO). Penelitian diawali dengan pengujian material dan pembuatan benda uji untuk memperoleh KAO. Pada KAO dilaksanakan substitusi abu batu dengan 50% dan 100% pasir pantai berdasarkan volume pada agregat halus lolos 2,36mm tertahan 0,075mm. Diperoleh karakteristik pasir pantai secara umum tidak jauh berbeda dengan pasir alam, namun nilai angularitas pasir pantai tidak memenuhi karena permukaan pasir pantai sangat halus. Karakteristik HRS-WC dengan substitusi pasir pantai sebanyak 50% serta 100% pasir pantai diperoleh nilai stabilitas marshall 2269,757kg dan 2654,942kg; flow 1,062mm dan 2,777mm; MQ 2156,120kg/mmdan 957,308kg/mm; VIM 5,570% dan 4,898% (mendekati nilai minimum 4%); VMA 19,826%; 18,398%; VFB 71,908%; 73,375%. Karakteristik Marshall sampel dikondisikan STOA, LTOA 2 hari dan LTOA 5 hari memenuhi spesifikasi. Nilai pengujian uji cantabro pada kondisi normal, STOA, LTOA 2 hari dan LTOA 5 hari dengan nilai 50% pasir pantai: 4,284%, 3,942%, 1,977%, 1,451%, dan dengan 100% pasir pantai: 6,067%; 5,758%; 4,101%; dan 3,366% (< nilai rekomendasi 16%). Secara umum karakteristik campuran memenuhi spesifikasi, hanya campuran dengan 100% pasir laut, VIMnya mendekati minimum.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Brown, S. F., & Scholz, T. V. 2000. Development of Laboratory Protocols for Eurobitume, The Ageing of Asphalt Mixtures. Eurasphalt & Eurobitume Congress, Book I, Barcelona.
Hartanto. 2004. Pengaruh Filler Debu Batu Terhadap Sifat Marshall dan Durabilitas Campuran Hot Rolled Sheet (HRS). Tugas akhir Prodi Teknik Sipil Universitas Tanjung Pura.
Huber, & Decker. 1995. Engineering Properties of Asphalt Mixtures and the Relationship to Their Performance.
https://www.astm.org/stp1265-eb.html, diskes 25 Juli 2021.
Kementerian PUPR. 2018. Spesifikasi Umum 2018 Untuk Pekerjaan Konstruksi Jalan dan Jembatan. 1–20.
Nastiti, A., Mulyono, T., & Purnomo, A. 2016. Kajian Laboratorium Parameter Marshall Dengan Pasir Pantai Carita Sebagai Agregat Halus Dalam Hrs-Wc. Menara: Jurnal Teknik Sipil, 11(1), 64–78. http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/menara/article/view/7966
Pataras, M., Astira, I. F., Arliansyah, J., Rangkuti, P., & Roynaldo, B. 2017. Analisis Penggunaan Pasir Pantai, Darat, dan Sungai Terhadap Kinerja Laston dan Lataston Wearing Course. Prosiding Simposium II UNIID 2007, 479–487.
http://conference.unsri.ac.id/index.php/uniid/article/view/642, diakses 28 Maret 2021.
Pramestu, M. R. 2018. Karakteristik Marshall Campuran AC-WC (Asphalt Concrete - Wearing Course) Akibat Penuaan dengan Variasi Waktu Pencampuran. Tugas akhir Prodi Teknik Sipil Universitas Pancasila.
Saodang, H. 2005. Konstruksi Jalan Raya. Penerbit Nova.
Sukirman, S. 1999. Perkerasan Lentur Jalan Raya. Penerbt Nova.
Winayati, Rahmat, dan Saleh. 2018. Analisis Penggunaan Abu Tandan Kelapa Sawit Sebagai Filler ditinjau dari Nilai Keausan Perkerasan Test). Tugas akhir Prodi Teknik Sipil Universitas Lancang Kuning, Pekanbaru.
Published
2023-04-28
How to Cite
PURBANTO, Raka; THANAYA, I Nyoman Arya; SARASWATI, AA Istri Rara Anggita. KARAKTERISTIK HRS-WC DENGAN AGREGAT HALUS DISUBSTITUSI PASIR PANTAI. Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, [S.l.], v. 27, n. 1, p. 124-130, apr. 2023. ISSN 2541-5484. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/jits/article/view/100391>. Date accessed: 26 apr. 2024. doi: https://doi.org/10.24843/JITS.2023.v27.i01.p14.

Most read articles by the same author(s)