Laporan Kasus: Infeksi Saluran Pernapasan Atas pada Kucing Kampung

  • Dwi Aprilia Putri Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana
  • Made Suma Anthara Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana
  • I Wayan Batan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana

Abstract

Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) merupakan suatu penyakit yang menyerang saluran pernapasan. Kucing kasus adalah seekor kucing kampung/domestik bernama Cimoy, berjenis kelamin betina dengan umur 18 bulan dan memiliki bobot 2,7 kg, rambut berwarna cokelat-hitam, dan belum divaksin. Kucing mengalami keluhan mengeluarkan leleran berwarna kuning dari hidung dan berbau busuk, kucing dalam keadaan lemas, muntah, sesak napas, dan mengalami bersin-bersin semenjak sepuluh hari sebelum dilakukan pemeriksaan. Inspeksi dilakukan pada kucing kasus teramati mengalami sesak napas yang dapat dilihat dari cepatnya gerakan toraks, mukosa mulut berwarna merah muda pucat. Palpasi pada bagian trakea menunjukkan respons nyeri dan batuk, turgor kulit kucing kasus melambat dan limfonodus mandibularis mengalami pembengkakan pada bagian kiri. Auskultasi dan perkusi dilakukan pada daerah paru (toraks) dan terdengar bunyi vesikuler dan tidak terdengar suara abnormalitas. Pemeriksaan x-ray dilakukan dan ditemukan adanya penyempitan pada trakea. Pemeriksaan hematologi rutin menunjukkan sel darah merah mengalami makrositik hiporomik dengan kenaikan jumlah MCV (69,3 fL; nilai referensi, 39-52 fL) dan penurunan jumlah MCHC (250 g/L; nilai referensi, 300-380 g/L), penurunan jumlah PLT (62x10^9/L; nilai referensi, 100-514x10^9/L) yang mengindikasikan terjadinya trombositopenia dan penurunan jumlah PCT (0,060%; nilai referensi, 0,1-0,5%) yang mengindikasikan terjadinya reaksi inflamasi. Kucing kasus didiagnosis mengalami ISPA yaitu rhinofaringitis dan stenosis trakhea. Penanganan dilakukan pemberian obat antiradang nonsteroid berupa asam tolfenamat dengan jumlah pemberian 0,27 mL (q24h secara IM), pemberian antibiotik cefotaxime dengan jumlah pemberian 1,08 mL (q12h secara IM), pemberian multivitamin dengan jumlah pemberian 3 mL (q24h secara SC) dan dilakukan nebulizer dengan salbutamol sulfat dengan jumlah pemberian 1 mL+5 mL NaCl (q24h) dan pemberian obat jalan berupa doksisiklin tablet dengan dosis 5 mg/kg BB (q12h secara PO). Pada hari ketujuh leleran dari hidung kucing sudah sangat berkurang, sesak napas sudah tidak teramati lagi walaupun nafsu makan belum kembali seperti semula.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Made Suma Anthara, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana

Laboratorium Fisiologi, Farmakologi dan Farmasi Veteriner

I Wayan Batan, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana

Laboratorium Diagnosa Klinik, Patologi Klinik dan Radiologi Veteriner

Published
2023-05-31
How to Cite
PUTRI, Dwi Aprilia; ANTHARA, Made Suma; BATAN, I Wayan. Laporan Kasus: Infeksi Saluran Pernapasan Atas pada Kucing Kampung. Indonesia Medicus Veterinus, [S.l.], p. 451-461, may 2023. ISSN 2477-6637. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/imv/article/view/97111>. Date accessed: 25 nov. 2024. doi: https://doi.org/10.19087/imv.2023.12.3.451.
Section
Case Report

Most read articles by the same author(s)

<< < 6 7 8 9 10 11