Kajian Pustaka: Bakteri Penginfeksi yang Dapat Menimbulkan Diare pada Kuda

  • Luh Komang Ayu Puteri Priharyanthi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana
  • Kevin Tri Tama Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana
  • Al Afuw Niha Remontara Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana
  • Ni Luh Evy Dhayanti Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana
  • I Komang Wira Kusuma Maha Arta Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana
  • I Wayan Batan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana

Abstract

Diare merupakan salah satu gejala yang timbul dari biosekuriti yang buruk dan ditandai dengan peningkatan frekuensi defekasi yang dapat terjadi secara akut maupun kronis. Bakteri merupakan salah satu agen penyebab diare. Gejala klinis pada diare kuda sangat bervariasi dan harus dipantau secara ketat meliputi suhu rektal, degup jantung, laju pernapasan, tingkat hidrasi, warna dan kualitas membran mukosa, waktu pengisian kembali kapiler, nafsu makan, serta karakter dan frekuensi defekasi. Penulisan artikel ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai kasus diare pada kuda yang disebabkan oleh agen bakteri. Kajian pustaka ini menyajikan enam laporan kasus diare bakteri pada kuda yang ditandai dengan tinja berwarna hijau berair, dehidrasi, suhu rektal hingga 39,4oC, takikardia, dan takipnea. Bakteri yang menyebabkan diare pada kuda adalah Salmonella spp., Clostridium difficile, Clostridium perfringens, Neorickettsia risticii, Brachyspira spp., dan Escherichia fergusonii. Pemeriksaan penunjang yang umum digunakan adalah pemeriksaan darah lengkap, biokimia darah, kultur bakteri, Enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA), dan Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mendeteksi enterotoksin dan mendiagnosis enterekolitis terkait dengan enterotoksigenik. Penanganan awal kasus diare pada kuda adalah penggantian hilangnya cairan tubuh, pemulihan keseimbangan asam-basa dan elektrolit, serta menghambat sekresi cairan usus. Terapi kausatif dilakukan dengan pemberian antibiotik sesuai dengan jenis bakteri yang menginfeksi dan terapi cairan ringer laktat. Dalam kajian pustaka ini, antibiotik yang paling sering digunakan adalah metronidazole (28,5%), flunixin meglumine (19,0%), dan ceftiofur (14,2%). Diagnosis dan pengobatan dini diare pada kuda sangat penting untuk mencegah perkembangan endotoksemia.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Kevin Tri Tama, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana

Mahasiswa Profesi Dokter Hewan

Al Afuw Niha Remontara, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana

Mahasiswa Profesi Dokter Hewan

Ni Luh Evy Dhayanti, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana

Mahasiswa Profesi Dokter Hewan

I Komang Wira Kusuma Maha Arta, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana

Mahasiswa Profesi Dokter Hewan

I Wayan Batan, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana

Laboratorium Diagnosis Klinik, Patologi Klinik dan Radiologi Veteriner

Published
2023-12-12
How to Cite
PRIHARYANTHI, Luh Komang Ayu Puteri et al. Kajian Pustaka: Bakteri Penginfeksi yang Dapat Menimbulkan Diare pada Kuda. Indonesia Medicus Veterinus, [S.l.], p. 487-497, dec. 2023. ISSN 2477-6637. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/imv/article/view/94116>. Date accessed: 25 nov. 2024. doi: https://doi.org/10.19087/imv.2023.12.3.487.
Section
Review Article

Most read articles by the same author(s)

<< < 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > >>