Laporan Kasus: Ehrlichiosis pada Anjing Alaskan Malamut di Denpasar, Bali
Abstract
Ehrlichiosis merupakan penyakit penting pada anjing yang disebabkan oleh bakteri intraseluler Gram negatif dari genus Ehrlichia yang termasuk dalam famili Anaplasmataceae. Hewan kasus anjing bernama Zena, jenis kelamin betina, ras alaskan malamute, memiliki warna rambut putih dan hitam berumur empat tahun dengan bobot badan 38,5 kg. Anjing dipelihara dengan cara dilepaskan di pekarangan rumah. Zena dibawa ke Anom Vet Clinic dengan keluhan lemas, penurunan nafsu makan dan minum selama dua hari serta anjing mengalami muntah lima kali sebelum dibawa ke klinik. Hasil pemeriksaan klinis anjing kasus terlihat lemas namun masih responsif, mukosa mulut merah muda pucat serta turgor kulit sedikit menurun. Teramati di bagian lateral kanan abdomen terdapat spot dermatitis. Saat observasi ditemukan caplak Rhipicephalus pada kulit dan anjing mengalami muntah cairan kuning. Hasil pemeriksaan penunjang berupa radiografi/X-ray dan ultrasonografi/USG regio abdomen tidak ditemukan kelainan yang berarti. Hasil pemeriksaan hematologi lengkap menunjukkan anjing kasus mengalami trombositopenia dan limfositopenia. Hasil pemeriksaan test kit menunjukkan hasil positif mengandung antibodi Ehrlichia canis. Berdasarkan anamnesis, tanda klinis, hasil pemeriksaan hematologi, dan pemeriksaan menggunakan test kit, anjing kasus didiagnosis menderita ehrlichiosis dengan prognosis fausta. Penanganan yang diberikan pada anjing kasus yaitu berupa terapi cairan dengan Ringer Laktat, doksisiklin selama 10 hari, dexamethasone selama lima hari, cimetidine selama lima hari dan Fu Fang Ejiao Jiang® 1 botol selama 10 hari. Penanganan hewan kasus menunjukan hasil yang baik secara klinis, dengan tidak terjadinya muntah dan nafsu makan sudah membaik setelah lima hari pengobatan. Pada hari ke-10, hewan kasus sudah membaik secara klinis dengan keadaan turgor kulit membaik, mukosa mulut berwarna merah muda, dan diperbolehkan pulang.