Laporan Kasus: Pneumonia Disertai Infiltrasi Interstisial Noduler Non-Efusif pada Kucing Peliharaan Menyerupai Feline Infectious Peritonitis

  • Seli Nurmayani Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana
  • I Wayan Batan Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana
  • I Gusti Made Krisna Erawan Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana

Abstract

Pneumonia adalah peradangan pada paru-paru dan saluran udara yang menyebabkan terjadinya kesulitan bernapas dan kekurangan oksigen dalam darah. Beragam penyebab pneumonia telah dilaporkan, tetapi penyebab paling umum adalah infeksi virus pada saluran pernapasan bagian bawah. Salah satu virus penyebab pneumonia adalah Feline infectious peritonitis virus (FIPV) yang merupakan mutasi dari Feline Corona Virus (FeCoV). Pada kasus FIP, pyogranulomatous pneumonia tampak secara radiografis sebagai infiltrat paru interstisial yang menyebar, tidak jelas, tidak merata atau noduler.  Seekor kucing jantan berumur lima bulan dengan bobot badan 2,35 kg bernama Dana diperiksa di klinik Estimo karena mengalami muntah, diare, anoreksia, dan kelemahan. Pemeriksaan fisik menunjukkan kucing mengalami demam, dehidrasi sedang, dan takipnea dengan tipe pernapasan abdominal dan suara napas abnormal. Pemeriksaan radiografi toraks menunjukkan adanya infiltrat paru interstitial yang menyebar di seluruh bagian paru secara tidak merata atau berbentuk noduler. Hasil pemeriksaan darah lengkap menunjukkan semua parameter masih dalam nilai normal. Hasil pemeriksaan kimia serum menunjukkan kucing kasus mengalami hiperglikemia, Blood Urea Nitrogen, kreatinin rendah, dan penurunan rasio serum albumin-to-globulin (A/G<0,8). Berdasarkan anamnesis, tanda klinis, dan pemeriksaan penunjang, kucing kasus didiagnosis mengalami pneumonia yang mirip dengan pyogranulomatous pneumonia pada FIPV. Penanganan yang dilakukan pada kucing kasus yaitu pemberian oksigen dengan oxygen concentrator, terapi cairan intravena untuk mengatasi dehidrasi, pemberian hematodin (1 mL/hari, IV) dan vitamin C (1 mL/hari, IM) sebagai terapi suportif. Prednisolone (1 mg/kg BB, q24h, IM) diberikan pada hari pertama perawatan. Antibiotik Cefotaxime (35 mg/kg BB, q8h, IV) diberikan untuk mengatasi infeksi sekunder.  Aminophylline (4 mg/kg BB, q8h, IV) sebagai bronkodilatator. Kucing kasus mengalami perbaikan kondisi setelah empat hari dirawat di klinik dan pemilik memutuskan untuk membawa pulang.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

I Wayan Batan, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana

Laboratorium Diagnosis Klinik, Patologi Klinik, dan Radiologi Veteriner

I Gusti Made Krisna Erawan, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana

Laboratorium Penyakit Dalam Veteriner

Published
2023-09-30
How to Cite
NURMAYANI, Seli; BATAN, I Wayan; KRISNA ERAWAN, I Gusti Made. Laporan Kasus: Pneumonia Disertai Infiltrasi Interstisial Noduler Non-Efusif pada Kucing Peliharaan Menyerupai Feline Infectious Peritonitis. Indonesia Medicus Veterinus, [S.l.], p. 722-733, sep. 2023. ISSN 2477-6637. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/imv/article/view/90062>. Date accessed: 22 nov. 2024. doi: https://doi.org/10.19087/imv.2023.12.5.722.
Section
Case Report