Laporan Kasus: Cutaneous Blastomycosis disertai Koinfeksi Curvularia sp. pada Anjing Alaskan malamute
Abstract
Blastomikosis merupakan infeksi jamur sistemik yang terjadi pada hampir semua spesies mamalia, paling umum pada anjing dan manusia. Seekor anjing jantan ras Alaskan malamute, berumur empat tahun, bobot badan 28 kg, memiliki ciri warna rambut hitam pada daerah wajah dan mata. Anjing kasus datang dengan keluhan abses pada kaki belakang yang sudah terjadi selama satu bulan dan mengeluarkan darah dua minggu sebelum pemeriksaan. Hasil pemeriksaan klinis menunjukkan kondisi anjing memiliki behavior yang jinak dan kondisi secara umum normal, tetapi ditemukan adanya eritema dan lesi yang mengeluarkan darah pada kaki belakang sebelah kiri. Pemeriksaan sitologi kulit dengan skin tape mengidentifikasikan adanya jamur Blastomyces sp. dan Curvularia sp. Secara mikroskopis Blastomyces sp. berbentuk bulat atau oval dengan ukuran 8-15 mikrometer dengan dinding tebal, sedangkan bentuk Curvularia sp. secara mikroskopis, terlihat tipe konidia tipikal bentuk konidiumnya obovoid, melengkung, agak membengkak pada satu sel, gelap, dan dindingnya tebal. Pada pemeriksaan sitologi darah tidak ditemukan adanya jamur. Pemeriksaan hematologi rutin menunjukkan anjing mengalami anemia makrositik hipokromik, trombositopenia, leukopenia, serta limfositosis. Terapi antijamur yang diberikan dengan itraconazole 5 mg/kg bobot badan, per oral diberikan satu kali sehari selama dua minggu dan miconazole krim 2% diberikan secara topikal dua kali sehari selama dua minggu. Evaluasi anjing setelah satu minggu dilakukan terapi memperlihatkan eritema pada kaki anjing kasus membaik serta sudah tidak ada pembengkakkan di sekitar lesi. Pada minggu kedua pengobatan sudah tidak terlihat eritema di sekitar lesi dan lesi terlihat mulai mengering.